Pergantian Spawn

15 5 0
                                    

"Mari kita tes dulu sejauh mana kemampuan kalian!!!"

Kelas sihir, aku hanya menembakkan fire ball biasa.

"Wow fire ball mu original ya?"

"Ng?"

"Soalnya ada angin yang berputar mengelilinginya"

"Yaah... Aku memakai sihir untuk masak, jadi agar tahan lama aku terus memberi angin agar tidak padam"

"Jadi kamu memiliki dua elemen?"

"Hanya dua, air dan api, anginnya itu terbentuk karena pusaran apinya"

'yaah... Tidak masuk akal, tapi dunia ini imajinasi lebih penting dari hukum hukum fisika dan sihir yang mati matian aku pelajari di dunia sebelumnya'

"Uwoooh!!!"

Seseorang membuat laser api yang menghancurkan target dengan kekuatan yang hebat, tidak sehebat diriku.

Rambut putih dan bermata merah.

'dia pasti tokoh protagonis di ceritanya sendiri'

"Woow Hiro!! Aku baru tahu sihirmu itu hebat!!"

"Sihir laser ya, sihirmu lumayan, Silica, matikan sihir apimu, sihirmu masih berputar di depan target"

"Oh iya"

Aku kemudian mengambil bola apiku dan mengurainya jadi mana.

"Hei! Jangan masuk arena sembarangan!!"

"Maaf"

Sihir anak bernama Rita juga terlihat normal.

~~~~~~~~~~~~

Aku menangkis serangan guru laki laki didepanku dengan pedang kayuku lalu aku menendang siku yang memegang pedang kayunya, tetapi dia menangkisnya dengan kakinya juga.

"Badan anda lentur juga"

"Jelas dong"

Aku lalu menurunkan kakiku sembari menusukkan pedangku ke depan, dia lalu ikut menusuk ke arahku, aku langsung mengarahkan pedangku ke lengannya dan dia langsung berhenti mengarahkan pedangnya ke arahku dan menangkis seranganku, aku langsung meninju tangannya dengan tangan kiriku dan dia pura pura seperti tangannya terluka dan menjatuhkan pedangnya dan melompat mundur.

"Cukup, berikutnya"

'Mari lihat si tokoh protagonis kita'

Dia mengambil pedang dan langsung melancarkan serangan heboh seperti salto dan berputar 720 derajat tetapi dia langsung kena bonk saat masih berputar di udara.

"Selanjutnya"

Anak yang bernama Rita itu berambut merah dengan mata hitam, rambutnya agak panjang, dia mengikatnya agar tidak mengganggu.

Omong omong kami diharuskan memakai seragam, tidak heboh, hanya baju pengelana warna putih.

"Mulai"

Rita mengambil dua pedang dan meloncat langsung ke arah guru, dia lalu menyilangkan pedangnya dan menebas dengan kuat ke arah kepala guru tetapi mudah di hindar dan guru itu langsung menangkapnya sebelum jatuh.

"Cukup"

~~~~~~~~~~

"Silica, aku dengar ayahmu adalah seorang prajurit, apa tiap hari beliau melatihmu dengan keras?"

"Ah, tidak, aku hanya sering melihat lihat saja"

"Baiklah, untuk yang lain sudah normal, lalu Rita, Hiro, siapa yang mengajari kalian serangan pembuka seperti itu?"

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang