Ibu

7 2 1
                                    

"penyiapan rudal telah siap, menyiapkan electron burst!"

"40 menit hingga titik menjatuhkan, penghitungan kekuatan angin, projektil akan bergerak ke arah utara sejauh 700 meter!"

"Wow Haras, berapa biaya yang kalian keluarkan?"

"10 triliun dricash"

"Omong omong mana anakmu?"

"Sekolah"

"Hooh..., Makin tua saja kamu"

"Aku ini manusia tahu"

[Kami telah tiba di titik berkumpul] ucap Chola menggunakan hp.

"Baiklah, tunggu 40 detik lagi"

[Heeh masih lama?, Ini gak tahan aku mendengar dua naga besar dibelakangku ini bertengkar] keluh Carraser.

"Lihat kelakuan ayahmu" ucap Haras.

"Bacot"

"Rita, apa kamu sedih nanti meninggalkan dunia ini untuk waktu yang mungkin sangat lama?, Setelah kamu pergi mungkin saat kamu kembali, kami semua sudah tidak ada lagi, hanya ada keturunan dan penerus kami saja"

"......... Tentu saja aku sedih, aku juga meninggalkan ayahku yang di dunia lain, meskipun tidak tampak aku masih menangis di dalam hati"

"Berat juga ya punya hidup yang sangat lama, apa kamu mau seperti ini?"

"Tidak, aku tidak berpikir untuk menjadi dewa, ketika mendapat title god of blablablbalbla, berbeda dengan di manga manga atau anime anime yang mereka masih bisa bersantai, kenyataan orang itu akan langsung disibukkan dengan berbagai hal, aku ingin masuk bagian god of life, tapi sayangnya aku malah masuk war god"

"Yah, setidaknya itu semua sebanding dengan berbagai hal yang akan kamu temui kan?, Masuk ke dunia lain dengan skill cheat dan pengalaman, itu sudah benefit dari kalian para dewa"

"Meh, lebih seru mulai dari awal"

"Aku dengar pas dulu kau sekolah kamu main game di komputer, sini aku reset semua akunmu"

"Ngak"

~~~~~~~~~~

"Aku akan kembali ke alam dewa, tindakanmu sama sekali tidak membuahkan hasil, dari pada ditangkap oleh mid tier god itu, mending aku pergi saja" ucap wanita yang memakai baju funky pink dan memegang sebuah pistol.

"Terserah kamu, aku sendiri bisa mengurus mereka" ucap wanita berambut putih panjang yang duduk di meja tahta dan meminum sesuatu.

"Kamu terlalu meremehkan manusia di dunia ini, aku sudah berkelana ratusan dunia, dunia ini sangat berbahaya, ditambah ada dewa penjaganya, lebih baik kamu ikut mundur saja" ucap seorang pria dengan topeng tak berwajah.

"Pokoknya kami berdua pergi seperti yang lain, ada dunia lain yang menjadi incaran organisasi, lebih baik kamu ikut kami saja, kami akan memberikan data dunia jika kamu mau, hubungi kami saja, soal bayarannya, tidak perlu" ucap wanita berbaju pink

"Terserah kalian"

"Ya udah kalau gitu, bye"

Se detik mereka berdua menghilang tiba tiba guncangan hebat terjadi dan terluhat sebuah benda tajam menembus ke langit langit ruangan, kemudian benda itu meledak.
.
.
.

"Wow, bullseye" ucap Rita.

"Pulaunya bergerak..." Ucap Haras memerhatikan peta dan layar kamera satelit.

"Hmm benarkah?"

"Kau berulah?"

".... Mungkin?"

"Sudahlah"

Terlihat letusan raksasa dari hasil gaya kinetik projektil itu dan ledakan karena bersentuhan dengan dinding dungeon yang memiliki sihir yang dapat menyebabkan obisidan dimensi bawah meledak dan kemudian tembakan cahaya kuning ke bawah dalam sekejap dan menyebabkan lubang lurus seperti bekas lelehan, membuat tekstur batuan hitam dan merah dan ada sedikit magma.

"...... Jangan serang kerajaan lain dengan ini..."

"Tidak bakal, mana mau kami menghabiskan dana seluruh kota hanya untuk menyerang sebuah kerajaan"
.
.
.

'Apa apaan ini... Seharusnya aku mendengar kata mereka...'

Seorang wanita terbaring sekarat di tumpukan batu.

"Buset, ini efeknya lebih besar dari yang aku duga"

"Sama, aku tidak menyangka kalau tembakan lasernya bisa melelehkan batu"

Terlihat dua orang wanita berjalan ke bawah dan melihat ke wanita berambut putih yang terkapar dalam keadaan yang parah.

"Kamu bukan dewa huh?" Ucap Carraser.

"Apa maksud anda?" Tanya Chola.

"Menurut Rita, dewa biasa tidak akan terluka kena serangan barusan, efeknya memang kuat tapi ciptaan manusia tidak seharusnya bisa melukai dewa hingga sekarat karena ada batasan hukum alamnya"

Carraser berjalan ke wanita itu.

"Dia pasti meminta bantuan dewa lain, mungkin para dewa itu sudah kabur sebelum kita menyerang"

Wanita itu bangun dan berdiri.

"Aku adalah dewa.... Terlemah..."

Dia berjalan ke arah Carraser, Carraser tetap berdiri diam di tempat, wanita itu kemudian tumbang.

"Aku menghabiskan ratusan tahun meningkatkan kemampuanku, dungeon ku adalah senjata utamaku, tetapi kalian menghancurkannya hanya dalam beberapa detik..., Aku tidak bisa apa apa lagi, bunuhlah aku"

Chola kemudian mengeluarkan pedangnya.

"Jangan, dewa akan respawn setelah dibunuh secara fisik, lebih baik jika kita menyegelnya"

Seekor naga cina putih masuk dan berjalan ke arah wanita yang terbaring di tanah.

"Baiklah, aku akan menyegelmu"

Tiba tiba seorang pria keluar dari portal, pria itu berambut coklat dengan pedang berwarna emas di tangannya.

"Sesuai janjiku, aku datang menolongmu"

Chola bersiap menyerang tetapi Carraser menghentikannya.

"Kamu, sebenarnya siapa dirimu?, Reincarnator?, Time traveler?"

"Jadi kamu tahu siapa diriku ya, baiklah, aku adalah seorang time dweler, aku bebas mengendalikan dimana aku berada di dalam jangkauan waktu apapun itu, kali ini tidak ada urusan pribadi dengan kalian, ini hanya bisnis"

".............."

"Beritahu Xanes dan Hayase, kami tidak akan menggangu kalian" ucap pria itu

"Xanes... Dia masih hidup?" Tanya wanita yang sekarat itu.

Pria itu memangkulnya dan menjawab.

"Ya, dia masih hidup, sayang sekali dia memberikan kekuatannya kepada adiknya"

"Begitu... Kalau begitu..."

Wanita itu menggambar sebuah lingkaran sihir di udara lalu lingkaran sihir itu pecah.

"Sifatnya mirip denganmu"

"Sebelum kau pergi bisakah kamu menceritakan apa yang kau lakukan?" Tanya Carraser.

"Tidak perlu, tanya saja pada Rita, aku yakin dia tahu, musuh utama kalian bukan kami, bersiaplah, pria bulan itu siap siap menuju kesini, tugasku di masa ini sudah selesai, kalian tidak akan pernah menemuiku lagi"

Pria itu kemudian menghilang bersama wanita yang di pangkulnya.
.
.
.

"Kakanda Xanes...."

Xanes terdiam di tempatnya, jika dia masih mudah seperti dulu mungkin dia akan berteriak.

"Sebenarnya apa yang terjadi?, Ini semua membuatku bingung.."

"............"

"Bukannya ibu sudah meninggal???"

--------------


I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang