Tak Terbatas

32 9 2
                                    

"Rita!" Teriak Grivia.

Aku terkejut dan menumpahkan Teh yang minum.

"Cleaning, apa?"

"Tidak ada apa apa"

"Bengek!"

Aku lanjut meminum sisa teh di gelasku.

"Rita!!!"

"Aku tidak akan terkejut lagi, kamu habis nonton apaan sampai kek gini?"

"Aku siap melawan monster!"

"Hmm?, Ok"

Aku berdiri dan memegang bahunya.

"Untuk sekarang ayo lawan aku"

"Heeeh!??"

Aku mengeluarkan kartu uno.

"Aku lagi malas" ucapku.

"........."

~~~~~~~~~~~~~

"Rita, aku bosan main ini terus..."

"Kalau begitu tolong bawa ketiga petku jalan jalan di taman"

"Buat apa?"

"Katamu kamu bosan"

"Aku mau melawan monster.. aaaa...."

"Pergi ke ruang klub gih, pakai vr nya"

"Bosan, aku sudah selesaiin semua area"

"Kalau begitu main ini gih"

Aku mengeluarkan cd game horror.

"Ew, terlihat menakutkan"

"Rita!!"

Kali ini Rim yang berteriak.

"Ini di kantin tahu!, Jangan teriak napa dah?"

"Ini!!"

Rim memberikanku sebuah surat.

"Ng?"

Aku membuka surat itu.

"Hm!"

Aku tersenyum.

"Siapkan surat ijin kita, besok kita akan pergi" ucapku.

"Ok!"

"Kalian mau kemana?" Tanya Grivia.

"Ke kampung halaman kami" ucapku.

"Ikut!!"

"Tidak, kamu harus menjaga Rose dan Albert latihan, kalau gak diajak mereka bakal latihan terus sampai pingsan" ucapku lagi.

"Nanti kami bawakan oleh oleh" ucap Rim.

~~~~~~~~~~~~

"Yoooo, tiba tiba kasih kabar mengejutkan" aku melepas sandalku dan berjalan masuk ke gedung.

Aku melihat Chile menggendong Ruvis ke dapur.

"Selamat datang Rita" ucap Rosia yang seperti biasa duduk di meja penerimaan quest.

"Aku pulang"

"Dimana Rim?"

"Beli oleh oleh untuk teman kami"

Aku kemudian duduk di samping Rosia.

"Yang lain pasti sibuk"

"Begitulah, aku agak takut juga cuma sendirian di gedung sebesar ini"

"Oh!"

Aku mengeluarkan Ikan dan Rubahku.

"Kalian berkeliling gedung ini"

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang