Lengah

25 5 0
                                    

"Rastal!, Berubah jadi pisau dan datang ke aku!, Raika, pakailah Risuta!"

""OK!!""

Dengan cepat kami melakukan rencama kami dan langsung menyerang kedua gadis itu.

Salah satu tangan gadis hijau berhasil aku potong, tetapi langsung tumbuh kembali dan gadis itu menembakkan laser ke arahku.

"Raika!, Belakangmu!!" Teriak Risuta.

Sebuah bola kuning menghantam Raika dan membuat Raika tersetrum hingga pingsan, aku langsung membuka portal di bawah badan Raika dan mengambil Risuta.

Tanganku tiba tiba seperti di tahan oleh sesuatu.

"Hoooh?"

Aku kemudian memakai telekinesis ke mereka dan mengangkat mereka.

"Aku akan melawan kalian dengan sihir dan skill kalian"

Ketika memegang Rastal dan Risuta, semua kemampuan ku naik hingga titik yang tidak diketahui.

"Pedang sihir"

Puluhan pedang sihir muncul dan mengarah ke arah mereka, mereka langsung membalasnya dengan membuat ratusan laser.

Karena tidak bergerak aku langsung menggunakan teleport untuk menghindari lasernya.

Aku kemudian tidak kuat menahan telekinesisku dan aku melepas genggaman tanganku.

Kedua gadis itu langsung menyerbu dari arah kanan dan kiriku.

"Messed Gravity"

Mereka langsung terangkat ke atas dan langsung ku jatuhkan ke bawah dengan sangat cepat.

"Seperti kalian tidak terlalu bisa pandai karena hanya warisan yang hidup"

"Oh iya?" "Benarkah?"

Aku terkejut saat mereka berbicara.

""Akan kami tunjukkan kekuatan sesungguhnya dari kami""

Badanku masih tidak bisa digerakkan karena masih terjerat telekinesis mereka.

"Lightning bolt"

Lingkaran hijau muncul di bawah kakiku, aku kemudian mengeluarkan lidi merah dan menjatuhkannya ke bawah dan menggeseknya di tanah dan membuat lingkaran hijau itu menghilang.

""Apa??""

'Sudah selesai' ucap Rastal.

Aku kembali bisa menggerakkan badanku, selama ini Rastal mencoba menghancurkan rangkaian sihir yang mengikatku.

"Sekarang giliranku?"

Aku membuat deretan lingkaran sihir dorong di belakang Risuta dan meluncur ke arah mereka.

Aku mengincar gadis kuning dan dia menangkis seranganku, aku langsung memakai sihir dorongku secara terua menerus dan akhirnya berhasil memotong pedang birunya dan melukai dagunya, tak melewatkan kesempatan aku langsung menendang perutnya hingga dia terangkat ke atas dan aku membelah dua dirinya dengan Rastal.

"TIDAAAAAAAK!!!!!!!!!!"

Si hijau menyerbu ke arahku, aku langsung menggunakan messed gravity ke dirinya, aku kemudian memotong pedangnya menjadi dua.

"Sampai disini saja ya"

"TIDAAK!!!"

Langit menjadi warna merah darah dan ribuan lingkaran sihir muncul, aku langsung memenggalnya sebelum dia berhasil melancarkan sihir sihirnya.

Aku kemudian duduk dan melihat ke langit.

"Ayo beritahu aku dimana lokasi berikutnya"

2 buah bola warisan tadi turun dari langit beserta secarik kertas.

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang