Salju

24 6 1
                                    

"Hmmm"

Aku melihat ke arah peta benua timur jauh.

"Kurasa aku harus mencobanya"

~~~~~~~~~~~

"Selamat datang ke desa kami" ucap kepala desa.

"Aah,  tidak perlu menyambutku,  ku hanya petualang  biasa"

"Tetapi andalah orang luar pertama yang desa kami"

"Begitu ya..., ku dengar desa ini adalah desa seni bela diri tangan kosong, aku kemari untuk mempelajarinya"

"Ooh, selamat kebetulan kami ingin menyebarkan tradisi kami juga, jadi kami senang hati untuk mengajarinya"

"Terimakasih banyak"

~~~~~~~~~~~~

"Dasar yang harus dipelajari adalah cara meninju yang benar, kebanyakan orang orang hanya mengayunkan tangan mereka secara sembarangan"

"Baik!"

"Bagus!, pertama ku akan memperlihatkan hasil meninju yang tepat"

Dia berjalan depan boneka jerami dan mengarahkan tinjunya ke arah boneka jari, jarak tinjuannya ke boneka jerami hanya 6 cm.

"Hah!"

Dia meninju ke depan dan boneka jerami itu meledak.

"What the...."

~~~~~~~~~~~~~~

Sebulan berlalu, dengan fast learningku ku bisa mempelajarinya dengan mudah, pertama kita harus melatih tangan kita agar tahan sakit, aku sudah menguasainya, lalu melatih daya tahan tangan.

Setelah itu kita mengumpulkan mana di ujung tinjuan dan mengeluarkannya saat mengenai target sehingga daya serang tinju kita bertambah, karena aku kebal mana bocor, jadinya aku meledakkannya secara manual.

"Terimakasih banyak atas selama ini"

"Terima kasih juga atas ilmu yang anda berikan!"

Aku mengajari mereka cara memakai sihir.

Soal lubang bersembunyi naga panjang, aku tidak mencarinya untuk apa mencarinya jika kita bisa tanya langsung pemiliknya.

Aku membuka portal ke dimensi aku bertarung dengan naga panjang, atau naga putih.

"Kau kah yang membunuhku?"

"Siapa lagi?"

Aku menatap mata naga putih yang berada di depanku.

"Aku bisa merasakan aura kakakku dan aura diriku sendiri dari badanmu"

"Aku ini anak kakakmu, Elder Dragon dan aku memakan kristal milikmu"

"Apa!???"

"Aku kemari untuk menanyaimu sesuatu"

"Apa itu???"

"Disaat kau menggila, dimana kamu bersembunyi??"

"Seakan aku ma-"

Aku menebas misainya sekali dan dia terdiam.

"Mau kau mati hidup berapa ratus kali pun aku bisa terus menebasmu"

"Kalau begitu, teka teki tidak apa apa kan?"

"Tidak masalah"

"Tempat yang mustahil di jangkau, gelap dan dingin, jauh di bawah hingga bisa mencapai langit terdalam"

"Terimakasih, aku belum sempat kesana juga sih"

"Eh?"

"Dasar Laut atau bahkan mungkin dasar Benua ini"

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang