"Kenapa kamu teriak??"
Pria berambut pink itu keluar dan terkejut saat melihat ke langit.
Suara tangisan sedih berubah menjadi marah, muka yang terbentuk dari aurora itu terlihat marah.
Lama kelamaan aurora itu juga membentuk badan, wanita raksasa yang terbuat dari benturan partikel matahari dengan medan magnet kutub.
Aku membangunkan semua orang dan sempat sempatnya makan nanas.
"Kenapa kamu tidak melawannya!??"
"Kalau kamu tahu sebenarnya apa itu aurora pasti kau akan ketakutan juga"
Aku mengeluarkan kaca untuk menjadi kaca spion, aku bisa melihat ada rambatan listrik yang memancar dari badannya.
"Kenapa harus listrik sih"
Salju kemudian turun dan listrik yang hanya merambat disekitaran badannya mulai menyebar melalui butiran salju yang turun.
"Apa!??"
Aku lalu membetangkan ke dua tanganku.
"Kalian semua cepat pegang tanganku kuat kuat!!"
""BAIK!!!""
Aku kemudian mengaktifkan mode draikana dan terbang secepat mungkin, aku bisa melihat listrik itu hampir menyamai kecepatanku.
"Bentar!??"
Aku kemudian terpikir apakah serangannya aoe atau burst, ternyata aoe, aku kemudian membuat portal ke rumah dan melempar mereka berempat ke dalam.
"Hei, jangan asal masukkin orang!!!" Teriak Risuta.
"Suruh Rastal untuk bersiap!!"
"Kalau aku???"
"Aku perlu defense sekarang!!"
Aku menutup portal dan berhenti lalu terbang sangat tinggi ke atas langit dan mengeluarkan pedang sihir dan membuat lingkaran yang mencakup area sangat luas.
"Perisai sihir"
Sebuah perisai transparan muncul dan langsung berubah menjadi seperti bola plasma.
'Rastal, tahan perisai nya'
'ya'
Aku masuk ke dalam perisai sihirku dan badanku langsung terasa tersetrum, aku langsung membuat perisai sihir di seluruh tubuhku.
'Bagaimana cara membunuh sejenis cahaya!!?'
Aku lalu melihat atas dan teringat kalau sekarang itu jam 12 malam dan langit tertutup awan.
"Dari mana asal cahayanya!??"
Aku mengeluarkan pedang waktu dan mengehentikan waktu.
"Baiklah..."
Aku terbang ke wanita aurora dan mengobservasinya.
"Tidak ada kristal"
Aku menebas badannya dan hanya menembus begitu saja.
Aku kemudian mengeluarkan pedang realita dan menebas nebas semuanya lalu aku memakai skill menembus dan menjalankan kembali waktu, badannya memang terpisah, tetapi langsung tumbuh kembali.
Aku kemudian teringat salah satu kalimat di buku, tertulis acak di lembar penuh hitungan.
"Penjaga pedang warisan, semakin banyak terkumpul semakin mengganas"
Aku langsung meminta Risuta keluar dan menyuruhnya menyimpan pedang pedang warisan dan hanya menyisakan pedang waktu, aurora itu langsung memudar dan menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World
Fantasy{complete}[ I Can Do Anything I Want In Another World Part 2 ] Setelah banyak begitu kejadian Rita akhirnya memiliki kesempatan untuk melakukan tujuannya di dunia barunya. Yaitu memenuhi semua mimpi mimpinya waktu di bumi, dan juga beberapa hal baru...