Pemakan Waktu

21 6 1
                                    

"Huaaah!! Ini sangat indah..."

Aku melihat ke padang padi, ya padi, bukan gandum.

"Kalau aku pulang nanti apakah aku boleh minta bibitnya?, Aku sangat ingin desaku menanamnya"

"Desamu?"

"Aku kebiasaan memakai kata ku di tiap benda yang aku pernah pakai"

"Oooh..., Boleh saja"

Aku membuka map dan terlihat bentuk benua nya, hanya bagian luar, yaitu bentuk tebing yang menutup benua ini, aku menunggangi Egle untuk memutari benua ini.

Bentuk benua ini berantakan, ya jelas lah.

Aku menyuruh Rokku, Fisle dan Raika untuk mencari goa, atau apapun yang menarik, sedangkan Egle terbang mengawasi dari atas.

~~~~~~~~~~~~

"Tidak ada apa apa ya..."

"Kenapa tidak memakai skill radarmu aja?" Tanya Risuta.

"Rank A"

"Meh"

Egle tiba tiba kembali ke rumah dan muncul di dekatku.

"Benarkah???"

"Wah"

Aku kemudian menggunakan sihir dorong ke kakiku dan aku melompat cukup tinggi dan membuat perisai sihir di kakiku.

Risuta malah seperti melayang ke atas seperti disedot sesuatu.

"Ayo lebih cepat" ucap Risuta.

"Cih!"

Tiba tiba Egle mendorongku ke atas.

"Ahahaha!, Aku lebih cepat"

"Teleport"

"Oi!!"

Risuta menghilang, tiba tiba dia turun lagi dengan cepat.

"........ Ada kakek mu"

"Hah?"

Aku memakaikan super speed ke Egle dan dalam sedetik kami langsung di atas pilar tiang kapur.

"Katanya kau sudah tahu dirimu di masa lalu, Ruby"

"Maaf, Ruby sudah meninggal, sifatku bertolak belakang dengan Ruby"

"Tidak apa apa, aku kemari untuk menyempurnakan transformation mu, syarat pertamanya adalah ingatanmu"

"Sebelum itu... Bukankah kamu terlalu norak?"

"Tidak masalah, aku di puja di benua ini"

"Oooh... Naga ya"

"Walaupun yang mereka puja adalah Lóng, tapi Lóng yang asli hanyalah monster labirin tingkat S+"

"Long ya... Aku belum pernah ketemu sih"

"Kamu akan segera bertemu dengannya, dia lah yang disegel di benua ini, saudara ku yang menggila"

"Hmm...., Adik kakek?"

"Kau sudah tahu siapa dirimu, kenapa kamu masih memanggilku kakek??"

"Lalu harus apa?, Ayah?"

"......."

"Ok, ayah, jadi aku akan membunuh pamanku?"

"Tidak, kau cukup hilangkan jiwanya yang sekarang, nanti jiwa penggantinya akan masuk, tapi"

"Tapi?"

"Adikku itu dewa setingkat Eschiea"

"Apa!?"

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang