Selamat tinggal, Astreal

18 3 0
                                    

'Meretas portal dari dewa agung, menyamar menjadinya, menggunakan ultimateku untuk membuat ribuan benda debuff dan menyamar mereka menjadi prajurit, untuk sekarang rencana ku berjalan dengan lancar, kemunculan Kuma juga sudah diperkirakan, oleh karena itu aku membawa dirinya'

"Kuma, aku dengar kamu salah satu dewa baru yang cukup berbakat"

Wanita berambut ungu itu tetap berjalan ke arah Kuma dengan santai, Kuma menurunkan Rita dan mengeluarkan sabitnya.

"Oh iya, aku di pangil dengan julukan despair eater"

Wanita yang menamai dirinya despair eater bergerak ke arah Kuma dengan sangat cepat, Kuma tidak sempat bereaksi, atau bisa dibilang Kuma tidak bisa melihat gerakan wanita itu.

"Ahahahaha!"

Tiba tiba ada dinding batu yang muncul di antara mereka berdua, dan seketika tempat mereka berdiri menjadi danau dan tempat Kuma berada tumbuh sebuah pohon yang mengangkatnya ke atas air dan danau itu berubah menjadi pasir hisap membuat despair eater itu terjebak.

"World edit huh?"

Sang despair eater itu terbang ke atas dengan mudah, Kuma menyerang sang despair eater saat dia sedang terbang, sayangnya serangannya tidak bisa melukainya, lalu sang despair eater menangkap tangan kuma dan melemparnya ke pasir hisap, tetapi pasir hisap itu langsung berubah menjadi tanah biasa.

"Kenapa?, Takut?, Baguslah!, Semakin kalian takut semakin kuat pula diriku, ultra intimidation!"

Langit berubah menjadi gelap dan terlihat wajah menyeramkan berwarna hitam yang terbentuk oleh awan.

"Waktunya mengakhiri ini"

'sialan biarkan aku ganti menjadi Ruby!!!' pikir Rita sambil terus terusan mencoba melakukan perubahan.

Wanita itu tersenyum lebar.

"Aku adalah High Tier loh, apa kamu pikir kamu bisa melawanku??"

Sebuah portal terbentuk dibawah kakinya dan di bawah Rita, mereka berdua jatuh ke dalamnya, Kuma dan dewa hacker itu terkejut.

"!?" "Hah!?"

Kuma mencoba menyusul tetapi portal itu langsung tertutup.

"RITAAAA!!!!!!!!!"

"Baiklah, itu cukup sial, kali ini itu bukan perbuatanku, aku tidak mau mati disini sampai bertemu lagi di dunia berikutnya"

Terlihat ada Risuta dan Rastal dalam bentuk senjata yang tergeletak di tempat Rita bersandar beberapa saat yang lalu.

"Oi kalian berdua tahu sesuatu???"

Kuma berlari ke arah mereka berdua, dengan telepati Risuta menjelaskan bahwa Rita membuka portal ke dunia yang akan nanti mereka pergi, dengan pembatas sihir Rita bisa melepas debuff di seluruh tubuhnya dan membunuh si despair eater.

"........"

Waktu kembali berjalan dan tiba tiba ada peluru yang mengenai kepalanya dan membuatnya harus menunggu respawn lagi selama 3 bulan.

~~~~~~~~~~~

"Maafkan aku, seharusnya kita bisa langsung berangkat beberapa menit setelah Rita pergi, tetapi aku malah mati konyol, maaf..."

Raika duduk diam di kursi sambil melihat ke arah Kuma yang menunduk.

"Aaa.... Tolong angkat kepala anda, anda telah menyelamatkan master jadi kurasa tidak apa apa.... Master pasti baik baik saja"

"........, Okelah kalau begitu, Rastal, Risuta, kalian yakin tetap disini?"

"Iya, kami tetap bisa kembali ke Rita setiap saat ketika dia menemukan wadah yang cocok" ucap Risuta.

"Begitu ya, Iras, bagaimana denganmu?"

"Aku sudah bicarakan ini dengan Kak Harve, katanya semuanya tergantung pilihanku, aku sih ikut saja, lagi pula aku penasaran seperti apa dunia lain itu"

"...... Baiklah, tidak perlu membawa barang tidak penting, bawa senjata dan kenangan kalian terhadap dunia ini, ada kemungkinan saat kita kembali, semua yang kalian kenal sudah tidak ada semua"

Raika membawa pedang yang selama ini menemaninya, dan Iras membawa pisau pemberian Rita.

"Sudah siap?, Aku akan membuka portalnya"

Kuma membuka portalnya, Raika melihat ke belakang dan ada 3 rekannya yang berdiri melihat ke arahnya.

"Kak Aegle... Kak Rokku... Kak Fishle"

"Raika, berjuanglah di dunia lain!" Ucap Aegle.

"Hm!"

"Aaah, irinya diriku kamu tetap bisa bersama master Rita"

Raika menutup matanya dan terlihat air mata mulai menetes.

"Biarkan aku memeluk kalian biar aku bisa mencium bau kalian untuk terakhir kalinya"

"....... Datanglah"

Raika berjalan ke arah mereka dan memeluk mereka lalu menangis sejadi jadinya.

"Aku khawatir aku tidak akan pernah bertemu kalian lagi!!"

".......... Kami juga, kami akan sangat merindukanmu, tanpa tingkahmu suasana akan menjadi sangat sepi"

"Iras"

Iras yang dari tadi mencoba tidak melihat kebelakang akhirnya harus melihat ke belakang, ada Harve berdiri sendiri tanpa ada orang lain yang menemaninya.

"Kak Harve"

"Iras, kalau kita sempat bertemu, ceritakan ya bagaimana dunia lain itu"

"Pasti.... Jikalau kita bertemu lagi, jikalau..."

Iras akhirnya juga ikut mengeluarkan air mata.

"Dewi Kuma, tolong berikan ini kepada Kak Rita jika anda menemuinya"

Harve memberikan sebuah buku kepada Kuma.

"Isinya apa?"

"Hanya ucapan selamat tinggal dari semua orang yang kenal dekat dengan Rita"

"Baiklah, aku akan memberikannya"

Iras dan Raika kemudian mulai tenang dan berjalan ke depan portal itu.

"Mari masuk wahai generasi muda"

Mereka bertiga berjalan masuk ke portal itu dan meninggalkan dunia tempat mereka tinggal untuk waktu yang sangat panjang.

Semua kejadian yang telah terjadi ini dimulai karena pertempuran dua naga agung yang memiliki perbedaan pola pikir, dari sebuah pertikaian kecil hingga pertempuran antar para dewa.

Astreal, planet dimana perubah besar diantara para dewa bermula.

Selamat tinggal, Astreal

---------------

Pojok author

Wkkwkwkw panjang juga ya cerita ini, yaaah.... Hm.. bye :D, terimakasih telah membaca, terimakasih lagi karena tetap setia hingga baca habis, :D

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang