30# Soal Sepatu

59 26 6
                                    

"Emang se-spesial itu ya tuh sepatu?"
-Hanum-

***

"Reno!" Agas menggedor-gedor pintu kamar kost Reno. "Gue tau lo ada di dalem."

"Buka pintunya!"

Reno yang masih tertidur lelap seketika membuka matanya lebar-lebar.

Mati gue.... Batin Reno. Sudah dari jumat lalu Reno menghindar dari Agas. Tapi Agas tampaknya tak menyerah semudah itu demi peri incarannya. Ia terus mencari keberadaan Reno.

"Lo ga bisa lari lagi sekarang, Ren!" Pekik Agas dari luar pintu kamar. "Reno! Gue panggil ibu kost lo nih ya!"

"Iya..iya.." dengan terpaksa Reno buka suara. "Gue bukain!"

Agas menerobos masuk ketika Reno membukakan pintu kamarnya.

"Ga kepagian lo dateng ke kosan gue, Gas?" Tanya Reno seraya menggaruk-garuk kepalanya. "Baru jam 8 pagi..."

"Sekarang lo ngaku ga lo ngehindarin gue?!" Tembak Agas.

"Gue ga menghindar!" Tepis Reno. "Gue cuma..."

"Gue cuma lagi sibuk aja belakangan ini." Terlihat jelas Reno mencari-cari alasan.

"Gue tau banget gelagat lo, Ren." Balas Agas. "Lo pasti tau sesuatu tentang peri itu kan?!"

Reno meneguk salivanya dengan susah payah. Entah apa yang harus ia katakan pada Agas. Mungkin seharusnya Reno memberitahu Agas dari awal siapa peri itu.

"Ngaku lo!" Tembak Agas. "Gue juga udah tau siapa dia sebenernya."

"Gue minta maaf, Gas!" Ucap Reno.

"Iya gue salah, gue ga ngasih tau lo lebih awal."

"Gue tau lo jatuh cinta banget sama peri lo itu. Gue takut kalo lo bakal sakit hati setelah tau peri inceran lo itu cewek gue!"

Agas mengerutkan keningnya. "Cewek lo?!"

"Iya.." Jawab Reno kikuk. "Sepatu inceran gue itu ternyata punya Hanum, Gas.."

Perkataan Reno membuatnya berpikir keras. Sampai pagi tadi ia yakin kalau peri misterius yang ia cari itu adalah Narra. Tapi kenapa Reno bilang dia adalah Hanum?

"Lo yakin, Ren?" Tanya Agas mencoba memastikan.

Reno mengangguk. "Gue sampe dipukulin abangnya gara-gara ngikutin dia ke rumahnya."

Agas bergeming. Pikirannya kini berlarian kesana kemari. Dalam hati kecilnya ia masih sangat yakin kalau sosok peri yang ia cari adalah Narra.

"Tunggu." Mata Reno kini membulat menatap Agas. "Jadi lo belum tau kalo peri lo itu, Hanum?"

"Hanum dimana sekarang?" Tanya Agas tak menggubris pertanyaan Reno.

"Ada di rumahnya.."

"Anter gue kesana sekarang."

Motor Agas dan Reno baru saja tiba di depan rumah Hanum. Wajah Reno terlihat panik, beberapa kali ia mencoba menelpon Hanum tapi tak ada jawaban. Sengaja Hanum mengabaikan telpon dari Reno, itu bagian dari rencana surprise ulang tahunnya.

Agas mengetuk pintu depan rumah Hanum beberapa kali, tak ada jawaban. Rumahnya tampak sepi, padahal hari sudah mulai siang.

"Gas udah, Gas..." Bujuk Reno. "Lo kan tau Hanum ga pengen orang-orang tau kalo itu dia."

"Berisik lo ah!" Tepis Agas. "Gue harus buktiin lo atau gue yang udah salah paham."

"Salah paham apa?" Reno tampak bingung.

FraternitéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang