31# Cantik

54 23 17
                                    

          "Nyatanya, elo yang udah bikin gue terluka, bukan dia."
                                             -Gemma Queenarra-

                                                          ***

Hari sudah siang ketika Narra kembali ke rumah Hanum. Menenteng sebuah kantong belanjaan yang cukup besar, ia lumayan kesusahan berjalan menuju dapur. Hanum terlihat menyusul di belakang usai menyimpan motornya di garasi.

"Fiuuhh... berat banget!" Gumam Narra. "Nih kita mau bikin kue buat 1 RT ya?"

Hanum mendengus kesal. "Enak aja.."

"Gue bingung mau bikin cake rasa apa...jadi gue beli banyak deh."

"Gue cape.." Narra merebahkan dirinya di atas sofa. "Lo siapin dulu alat-alatnya, deh.."

Selagi Narra rebahan sambil memainkan ponselnya, Hanum menyiapkan semua alat dan bahan untuk membuat kue ulang tahun Reno. Meja makan kini terisi penuh oleh tepung, telur dan kawan-kawannya.

Setelah istirahat sejenak, kini Narra dan Hanum bersiap mengeksekusi semua bahan yang sudah ditaruh di atas meja.

"Foto dulu.." Ucap Narra usai mengikat rambut dan memakai celemek. Dengan menenteng baloon whisk, ia mengambil beberapa foto selfie lalu menguploadnya di sosmed.

Selang beberapa menit muncul pop up di layar ponselnya. Notifikasi dari Instagram.

Agasthya.Gen menyukai postingan anda.

Tak lama berselang muncul pop up di Whats App milik Narra. Pesan masuk dari Ganen.

GanenAksara : ga usah di imut-imutin gitu deh!

Senyuman kecil mengembang di bibir Narra ketika ia membaca pesan Whats App dari Ganen.

GemmaQueenarra : Berarti gue imut ya? 😌

GanenAksara : Nggak.

"Ngeselin seperti biasa.." Gumam Narra.

GanenAksara : lo cantik.

Cantik? Hanya sebuah kata. Tapi kenapa bisa membuat Narra merasa terbang setinggi langit?

GemmaQueenarra : Tumben. Anyway makasih Kak Ganendra..

GanenAksara : Nanti malem ada waktu ga? Gue pengen nonton.

Seketika Narra merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Maksudnya Ganen ngajak nonton?

"Duh..gue harus jawab apa nih?" Gumam Narra pada dirinya sendiri.

"Kenapa lo, Nar?" Tanya Hanum bingung.

Sontak Narra menyembunyikan ponselnya dibalik punggungnya. "Ga ada apa-apa." Jawabnya kikuk.

Mata Hanum kini menatap mata Narra dengan tajamnya. "Sini handphone lo!"

"Nggak!" Tepis Narra.

"Sini!"

"Gue bilang nggak ya nggak!"

Gemas, Hanum merebut ponsel Narra. Matanya kini membulat melihat pesan whats app dari Ganen untuk Narra.

"OH MY GOD!" Ujar Hanum tak percaya. "Sumpah ini gila banget!Lo sama Ganen?!"

"Ga kaya yang lo pikir, Han!" Elak Narra.

Hanum memutar bola matanya malas. "Kek gue ga kenal aja siapa lo!"

FraternitéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang