40# dèjá vu

36 15 0
                                    

                                      "Gue malah semakin kagum sama dia."
                                                           -Gen Agasthya-

                                                                     ***

"Yeaayyy!!" Hanum berteriak kegirangan ketika membaca pengumuman di mading. "Kita sekelas lagi, Nar!!"

Narra tak acuh, ia hanya tersenyum kecut.

"Lo kok gitu sih?" Dumel Hanum. "Ga seneng sekelas lagi sama gue?"

"Gue kan pengen masuk kelas Bahasa, Han.." keluh Narra.

Hanum memutar bola matanya malas. "Noh liat, cuma ada 15 orang yang minat kelas bahasa."

"Udah sih pasrah aja masuk IPA."

Narra menghela nafas berat. "Iya gue pasrah.."

"Ada yang bakal sering ketemu matematika nih." Goda Agas yang baru saja datang.

Narra menghela nafas putus asa. "Belum berakhir aja penderitaan gue."

Agas terkekeh. "Tenang aja,, Nanti gue bantu deh."

"Caranya?"

"Nanti gue ajarin..." Ucap Agas seraya tersenyum. "Eh, ada film horror yang pengen gue tonton nih.. Mau nonton ga?"

"Mau, Kak..." serobot Hanum. "Narra juga pasti mau."

Narra memelototi Hanum seraya mencubit lengannya. "Lo sejak kapan suka film horror?"

"Apa sih, Nar?" Tanya Hanum sok polos. "Lo pengen berduan doank sama Kak Agas ya? Gue ga boleh ikut?"

Plak! Narra memukul lengan Hanum sekenanya. "Nyamuk!"

"Ada nyamuk barusan." Kilah Narra seraya tersenyum kaku. "Kita bukannya mau ke toko buku kan, Han?"

Hanum mengernyit. "Kapan?"

"Emang lo bilang mau ke toko buku?"

Narra menghela nafas kesal. "Tadi kan gue bilang , Han. Lo lupa ya?"

Narra membulatkan matanya seraya mengangkat kedua alisnya, tapi sepertinya sekeras apapun kode yang ia tunjukkan Hanum tak akan mengerti. Atau pura-pura tak mengerti? Hmm..

"Oh iya, Kak.." Jawab Hanum.

Fiuh. Narra sedikit bernafas lega. Rasanya tak enak hati kalau dia yang menolak ajakan Agas.

"Narra tadi ngajakin ke toko buku." Lanjut Hanum. "Kak Agas bisa kan sekalian temenin Narra ke toko buku?"

Jleb. Mata Narra lagi-lagi membulat menatap sahabatnya. Si Hanum kenapa sih?!

"Ga masalah. Kemana aja bakal gue anter.." jawab Agas seraya menahan tawa.

"Yaudah gih, kalian pergi duluan." Usir Hanum. "Nanti gue nyusul sama Reno."

"Bareng aja deh, Han.." pinta Narra dengan wajah memelas. "Reno biar nanti nyusul sendiri."

Hanum menggelengkan kepalanya. "Ga mau. Gue kan setia sama Reno."

"Tenang aja deh, Nar.. Lo pergi sama Kak Agas gitu loh. Pasti dijagain."

"Awas lo ya kalo ga nyusul gue.." Bisik Narra pada Hanum.

Hanum terkekeh. "Udah sana!"

"Ayo.." Ajak Agas.

"Bye Narra. Have Fun ya!" Hanum melambaikan tangan pada shabatnya ketika ia berlalu bersama Agas.

FraternitéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang