" I always love this girl.."
-Gen Agasthya-***
"Hhhmmmm...." Narra menghela nafas dalam-dalam ketika ia membuka pintu kedai Sweet Tooth, toko kue favoritnya. Aroma manis vanilla dan coklat bercampur dengan aroma khas dari kue yang baru keluar dari panggangan. Salah satu dari sekian banyak aroma yang paling Narra sukai.
"I always love this smells.." Ucap Narra. "Kalo bisa, gue pindahin deh bau-bau ini ke rumah gue."
"I always love this girl.." Agas menirukan cara bicara Narra. "Dan kalo bisa, pengen gue pindahin juga ke rumah gue."
Narra menatap Agas dengan tatapan serius. "Ngaco!"
"Masa Mba nya mau lo bawa pulang sih, Gas.." Racau Narra seraya menunjuk seorang pramusaji di depannya. "Ada-ada aja sih.."
Agas termangu mendengar ucapan Narra. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya menghela nafanya sesaat. "Harusnya gue tau kalo dia ga bakal ngerti."
"Lo ngomong apa barusan?" Tanya Narra tiba-tiba.
"Eh,,nggak. Ga ngomong apa-apa." Jawab Agas gelagapan.
"Grogi ya?" Goda Narra.
"Iya grogi.." Jawab Agas sekenanya. "Eh bukan grogi kaya yang lo pikir ya.."
Narra terkekeh. "Iya..iya.."
"Eh, lo suka cheese cake ga?" Tanya Narra kemudian. "Itu salah satu cake favorit gue disini."
"Salah satu?" Tanya Agas seraya tertawa.
"Iya,,selain devil choco cake, red velvet, creme brulee, macaroon, choux, tiramissu, lava cake, sama bombolonie yang itu." Narra menunjuk satu persatu kue yang ada di etalase.
"Itu sih semua, Nar..!" Seru Agas.
"Iya sih.. abisnya memilih salah satu diantara mereka itu pilihan yang sulit buat gue.." Elak Narra.
"Pesen semua satu-satu ya, Mba.. Sama bungkus satu cheese cake yang itu." Ucap Agas didepan kasir seraya menunjuk cake keju dengan topping strawberry itu. "Minumnya mau apa, Nar?"
Narra terdiam sesaat. Ia meneguk salivanya dengan susah payah. Ia tahu betul kalau harga kue disana terbilang lumayan. Satu slice cheese cake saja harganya sekitar lima puluh ribuan. Apalagi satu ukuran utuh. Belum termasuk kue-kue yang lainnya.
"Nar..." Agas membuyarkan lamunan Narra.
"Eh gimana?" Tanya Narra terbata-bata.
"Lo mau minum apa?" Ulang Agas.
"Ohh.." balas Narra. "Choco monster aja."
"Tambah choco monster nya 2." Agas melanjutkan pesanannya. "Totalnya berapa, Mba?"
"Jadi 835.000, Kak..."
Narra membulatkan matanya seakan tak percaya.
Kayaknya gue dirampok hari ini.. Lagi-lagi Narra menghela nafasnya. Ia lalu merogoh dompet yang ia simpan di dalam tas nya.
"Ini kembaliannya, Mas.." Ucap kasir itu tiba-tiba seraya memberikan uang kembalian pada Agas.
"Eh..kok lo yang bayar?!" Protes Narra ketika mengetahui Agas sudah membayar semua pesanannya. "Kan gue yang mau beli.."
"Kan tadi pagi gue cuma nanya kalo siang ini lo sempet ga.." Kilah Agas.
Narra mengerutkan keningnya. "Maksud lo.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraternité
Teen Fiction"Demon's still demon. Thousands kindness couldn't change what he really is." -Gemma Queenarra Narra tak pernah menyangka jika hanya karena sebuah insiden ia akan terlibat sesuatu yang besar disekolahnya. SMA Pelita memiliki cerita tentang Angel and...