1-Taruhan

983 15 0
                                    

"Elang! Setan dasar. Bisa ga sih lo gausah ganggu gua sehariiii aja. Plis, ini hari uas terakhir jadi tolong tinggalin gue biar gue damai." Seorang gadis bernama 'Leandra' menyatukan tangannya memohon. Ia mencubit cubit lengan kekar milik murid bernama 'Elang'.

Wajahnya memerah gemas. Cowo yang satu itu tidak ada habisnya untuk menggangu dirinya. Padahal satu kelas saja tidak. Aneh dasar, ya walupun masih satu jurusan sih.

Hari ini adalah hari terakhir UAS kampus mereka. Bukannya belajar, cowo itu malah ke kelasnya.

'Leandra Adhara', biasa dipanggil Lea. Gadis ambivert yang memiliki kulit putih, mata almond, berikut dengan bulu matanya yang lentik. Wajahnya yang kadang terlihat jutek menyimpan sebuah senyuman manis yang bisa membuat siapapun terpana.

"Aw, Le sakit Le." Lelaki bernama Elang tadi berusaha menghindari cubitan maut dari gadis di hadapannya.

"Gabisa Le, muka lo tuh keliatan banget kalo pingin gue gangguin." Sambung Elang sambil memamerkan senyuman.

Elang Cakrawala Tarendra. Lelaki berparas tampan dan berbadan atletis. Ketua BEM fakultas. Sifatnya yang galak didepan anggota namun tengil didepan temannya itu membuat siapapun jengah. Jangankan teman, dosen pun lelah dengan sikapnya.

Lelaki bermarga Tarendra yang memiliki sebuah outlet yang ia kelola sendiri memang suka seenaknya. Tapi kalau soal solidaritas jangan ditanya. Elang adalah jagonya. Ia sangat menjaga kesolidaritasan bersama lima sahabat nya.

Lea menyipitkan mata almond nya. Gadis itu menatap sinis ke arah Elang.

"Lagian lo kenapa sih gangguin mulu. Kelas lo tuh di ujung sana El, ngapain kesini sini coba. Belajar El, emang uas lo udah selesai apa? Hus sana sana!." Lea mendorong dorong tubuh Elang yang lebih tinggi darinya.

Lagian nih ya, kelas Elang itu ada di ujung koridor gedung. Tapi setiap hari, setiap saat, setiap jam, detik, menit. Ia tak pernah absen mengunjungi Lea yang ada di ujung sebrang nya.

Memang sih disana ada salah dua teman Elang. Tapi ia tak pernah mengunjungi dua temannya itu. Malah pergi menganggunya.

"Gue tau lu peduli sama gue kan, Le. Makanya lo nyuruh gue belajar." Cibir Elang yang masih membelakangi Lea. Lelaki itu memberatkan langkahnya agar Lea kesulitan.

Lea menghentakkan kakinya. Menghentikan kegiatan nya mendorong Elang.

"Ga usah geer. Lo sadar ga sih kalo gue itu ngusir lo secara halus Elang yang terhormat."

"Cape gue ah. Ganggu belajar gue aja lo." Ketus Lea, gadis itu kemudian melenggang pergi.

Elang segera berbalik ketika mendengar suara derap langkah Lea yang menjauh. Ia menatap intens punggung tegap itu.
Surai hitam terurainya bergoyang-goyang kecil mengikuti gerakan langkah Lea.

"Gemes banget marahnya. Jadi makin suka." Batin Elang.

Puk

"Gangguin anak orang mulu hobi lu astaga. Tobat Lang, nanti nilai ip jelek baru tau rasa."

Seorang mahasiswa laki-laki dengan nama Adnan menepuk bahu sahabat nya itu. Dari tadi ia melihat apa yang dilakukan oleh Elang.

Adnan Mahendra, Adnan. Cowo bertubuh atletis, yang memiliki wajah garang. Namun sifatnya tidak seperti mukanya. Adnan adalah sahabat Elang dari Smp.

Elang tersenyum, "Gapapa nilai jelek. Yang penting bisa deket calon pacar."

Adnan mendelik. Ga salah nih pikirannya? ada juga klo nilainya jelek makin di jauhin kali. Otak Elang memang udah miring.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang