12-Bara dan Dagu

110 5 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

*****


Why you always in the mood

Fucking 'round actin' brand new

i ain't tryna tell you what to do

but try to play it cool

baby i ain't playin' by you rules

everything look better with a view

why you always in the mood

Sore ini anggota dance baru saja menyelesaikan latihan mereka.
Seperti biasa, semua langsng duduk dan merenggangkan ototnya.

"Ci, gerakan lo makin bagus, pertahanin ya." Puji Lea seraya mengingatkan.

Cicil tersenyum, "Sip Ka Lee."

Lea mengetuk-ngetuk jari nya di dagu, mengerdakan pandangannya ke seluruh anggota disana.

"Oh iya, Suci, sama itu siapa tuh? hmm Iqbal iya. Kalian juga udah bagus pertahanin ya." Dua sang empunya nama mengangguk.

"Kalo gue Le?." Tanya Acha iseng

"Lo? masih sama Cha kaya biasa. Jelek." Jawab Lea berbohong.

Gelak tawa terdengar diantara mereka. Semua tau kalau Acha dan Lea adalahh pasangan sahabat absurd.

Pluk

Acha melempar satu botol bekas ke Lea, tepat di kepalanya. "Sialan." Cibir Acha.

Lea memegang kepalanya, "Duh, canda Cha yaallah. Jan baper apa."

Acha hanya mendengus, gadis berambut pirang itu mengalihkan pandangan nya.
Suara tawa semakin terdengar, anggota dance mentertawakan mereka bedua.

"Yak, yang mau pulang sok ya. Tengkyu yang udah dateng." Lea menyudahi latihan. Memperbolehkan anggota untuk pulang.

Gadis itu mengipas-ngipasi dirinya dgn buku catatan kecil. Menghilangkan peluh yahg ada di badannya.

"Cha balik yu." Ajak Lea.

"Yok, udah sore juga ini. Tapi lo ga bareng Elang emang?." Tanya Acha memastikan.

Lea berpikir, "Ng-ngga." Jawabnya ragu.

Acha menaikan bibirnya keatas, menyinyiri keraguan sahabat nya.
Lalu mereka akhirnya berjalan ke parkiran.

Lea sedang menunggu Acha mengeluarkan motornya di depan gerbang. Ia berdiam diri disana sambil memainkan ponselnya.

Sampai tiba-tiba,

Brum brum

Suara deruman motor yang berhenti didepannya membuat Lea mendongak kan kepalanya. Meneliti siapa lelaki di depanya ini.

"Hai Le."

****

Elang, Adnan, ke empat inti jejeran bem dan beberapa anggota bem juga sedang bersantai di dalam ruang rapat mereka. Bukan sedang rapat tapi, melainkan ngadem.
Mereka bercanda ria seperti biasanya. Namun, Dareen yang terlihat lesu menjadi pusat perhatian.

"Ngapa lau? Kusut amat mukanya kek benang jait emak-emak." Tanya Aziel.

"Dia selingkuh." Jawab Dareen singkat, padat dan jelas.

Semua tau kalau Dareen memiliki cewe yang ada jauh di luar kota. Cewe itu pindah ketika kenaikan kelas tiga. Dia dulunya tetangga Dareen.

"Yhaaaaa!."
Sorak semua anggota yang mendengar.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang