26-Itu

81 2 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

******

Hari libur gini, enaknya ngapain yaa?. Lea baru saja turun dari kamarnya, pagi hari ini dia ingin memakan sesuatu yang manis, jadi dia beranjak ke kulkas. Gadis yang masih berbalut piyama itu berjalan santai, rambutnya dicepol asal. Didapur, tepat saat ia membuka pintu besi itu

"HAH! KOSONG?." Pekik Lea dari dapur.

"ASTAGFIRULLAHALAZIM!." Sahut Elang dari ruang tengah.

Lea melirik, "El, kulkas kosong." Rengeknya. Tangan lentik nya kembali menutup pintu besi tadi. Lalu berjalan ke arah Elang yang sedang duduk melihat tab di ruang tengah.

"Isi dong kulkasnya." Ujar Elang.

"Ya gimana isinya, kan harus beli dulu." Jawab Lea seraya mendudukan diri. Diam diam ia melirik isi tab Elang, ada desain gedung disana, sepertinya untuk outlet.

"Itu buat outlet?." Tanya Lea yang masih fokus melirik.

"Hmm. Bagus ngga desainnya?." Elang bertanya balik.

Lea mendekatkan wajahnya ke tab yang tepat berada di depan dada Elang. "Bagus." Jawabnya singkat, lalu menarik kembali tubuhnya ke posisi awal.

Elang memandangi istrinya yang masih berpiyama itu. Sungguh nikmat tuhan mana lagi yang kamu dustakan. Elang menaruh tabnya di atas meja, lalu menghadap Lea. Dengan cepat ia menarik gadis itu kedalam dekapannya.

"Ehhh!." Pekik Lea.

"Apaan nihh? kenapaaaa?." Heboh Lea dalam pekukan Elang.

Elang hanya diam, memeluk gadis itu dengan tentram. Tak peduli gadis itu kebingungan. Lelaki itu menumpukan dagunya di atas kepala Lea.

"Le, bikin debay yu." Ajak Elang pelan.

Lea tersentak, perlawanannya terhenti. Ia mencerna lagi perkataan Elang. Melirik perlahan ke atas.

"Apaan?." Beo Lea.

"Aku mau punya debay kembar, yuk buat." Ulang Elang.

Gadis itu meneguk salivanya susah payah. Matanya berkedip cepat, "K-kan masih kuliah El." Ujar Lea.

Elang menaikkan alisnya, "Emangnya kenapa? banyak tau yang kuliah tapi lagi hamil. Yuk." Bujuk Elang lagi. Kini lelaki itu memberikan senyuman terbaiknya.

Bukannya melepas pelukan suaminya, Lea malah menenggelamkan wajahnya didada bidang Elang. Membuat Elang diam diam degdegan sendiri. Tangan Elang bergerak melepas cepolan rambut Lea, dielusnya lembut. Dicium pula pucuk kepala Lea.

"Laper." Ujar Lea pelan. Berharap ia bisa mengganti topik yang Elang mulai tadi.

"Laper? mau makan?." Tanya Elang.

Lea mengangguk di dalam pelukannya, "Yaudah yuk makan. Biar bikin debaynya makin semangat." Ajak Elang santai.

Lea mendelik, di lepas cepat pelukan tadi. Gadis itu berdiri, membetulkan tata letak piyamanya.

"Ngga jadi laper. Aku ga laper ko, hehe." Kekeh Lea seraya melangkahkan kakinya pergi.

Elang melihat gadis itu dari sejak ia berdiri. Ditahan tangan mungil itu. Lalu ditarik agar gadis itu jatuh ke pangkuannya.

"Mau kemana hm?." Bisik Elang tepat disamping telinga Lea. Deru napas Elang sanggup membuat jantung Lea marathon, lompat-lompat, jungkir balik. Wajahnya menegang, tak berani seinci pun menoleh ke samping.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang