Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy******
Dua orang berjalan di lorong gedung, di belakang nya ada enam orang yang juga mengawal mereka sampai kelas.
Elang dan Lea, mereka sudah kembali masuk kuliah. Dan enam temannya sangat antusias hingga dari parkiran tadi, mereka sudah menunggu dua insan itu."Aduwww emes anet ciii pisingin biri. IHIY!." Geram Aziel yang gemas sendiri melihat Elang menggandeng Lea posesif.
"Sut sirik aja lu Ziel. Jangan ganggu temen gue." Sahut Acha melirik kearah Lea di depannya.
"Temen lu temen kita juga Juabedah, Acha yang cantik. Pengen nyubit ususnya jadinya." Tambah Dareen.
"Cocok banget ya liatnya? Coba dari dulu begitu. Elang nya aja yang ga pernah berani confess." Seru Adnan tanpa mengalihkan pandangan nya dari dua insan di depannya.
"NAH! Emang, deketin doang nyatain kaga. Yhaa." Ledek Abril
Percayalah, Elang dan Lea masih bisa mendengar perkataan semua orang itu. Desas desus anak kampus di lorong saja masih bisa terdengar oleh Elang, apalagi perkataan teman laknatnya itu.
Elang menoleh ke belakang, menatap sinis temannya bergantian.
"Diem deh kutil gajah. Sirik aja, yang penting sekarang udah jadi." Ucap Elang sambil mengerat kan sedikit tangannya yang sedang bergandengan itu."Bangsat jadi shombong dia kampret." Cibir Aziel.
"Biarin aja. Dia lagi seneng." Imbuh Galen singkat.
Brak
Abril membanting pintu kelas kasar. Membuat beberapa mahasiswa yang sudah datang langsung menoleh cepat.
"Apaan si Bril? ngagetin anjir." Sewot Ratna
"Rusak pintu nya bangsat!." Pekik Fatih.
Abril tidak memperdulikan itu. Ia berdiri tepat di depan daun pintu, menghalangi teman di belakang nya yang ingin masuk. Lelaki itu melebarkan tangannya. Berakting layaknya pengawal kerajaan yang sedang menyambut raja dan ratu nya.
"Silakan masuk yang mulia." Ucap Abril
Lea mendelik, ia seketika melepas gandengan tanganya dengan Elang.
"Jangan lebay ih." Desis Lea. Lalu langsung masuk kelas.Elang yang melihat itu langsung menyusul Lea, menarik lagi tangan gadis itu. "Ko di lepas sih Le?." Rengek Elang manja
"Bah si dugong manja banget sat!." Seru Adnan. Keenam temannya masuk ke kelas dan duduk di tempat masing-masing. Membiarkan Elang dengan dramanya.
Lea melepas lagi tangan itu, tidak enak sudah di lihat anak kelas mereka.
"Malu El. Lagi di kampus." Bisik Lea pelan."Terus kenapa?."
"Au ah. Awas ah gue mau duduk." Lea melepas cekalan tangan itu dan pergi ke kursi nya.
Elang terdiam, ia tersenyum jail di posisinya. Ia tak salah dengar, Lea mengucap kata-kata terlarang itu lagi. Seperti nya Lea ingin dihukum.
Lelaki berheadphone itu berlari kecil menyusul Lea. Elang berdiri tepat di samping gadis yang sudah menjadi istrinya itu.
"Apa lagi sih El?." Tanya Lea datar tanpa menoleh.
"Tadi ngomong apa? coba ulang! hmm?." Pancing Elang, lelaki itu berkacak pinggang sekarang.
Seketika Lea terpaku, apa ia kelepasan tadi? tapi ini kan kampus jadi nggapapa dong pake kata-kata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELea
Ficção AdolescenteGenre : Fiksi remaja, romantis, remaja, perjodohan. Ini kisah tentang ketua BEM fakultas yang selalu mengejar ketua UKM dance. Elang Cakrawala Tarendra, ketua BEM fakultas yang sejak awal kuliah sudah mengincar satu gadis. Sifatnya yang galak jika...