Seorang gadis sedang duduk diatas bola karet (gymball) berukuran sedang sambil menonton tv. Tayangan tentang senam untuk ibu hamil itu ditonton dan di ikuti oleh Lea. Gadis itu menggoyangkan pinggulnya perlahan sambil mengikuti arahan dari tv.
Elang yang baru saja turun dari kamar menyipitkan matanya melihat itu, ia segera berjalan kearah dapur untuk mengambil minum sebelum akhirnya menghampiri Lea.
Lelaki dengan rambut yang acak-acakan itu duduk santai di sofa, memperhatikan istri dan tv bergantian. Elang menenguk minumnya, lalu menaruhnya diatas meja dan berpindah posisi menjadi didepan Lea.
"Ngapain El?." Tanya Lea bingung, gadis itu mengangkat kepalanya agar bisa melihat layar tv.
Tak mengindahkan pertanyaan istrinya, Elang mengambil tangan Lea dan membantunya beryoga. Masih diatas bola, Lea hanya diam membiarkan Elang. Lagi pula ada untungnya juga ada Elang disana, Lea jadi bisa melakukan gerakan yang memang membutuhkan bantuan dari orang lain.
"Seksi banget sih bumil." Puji Elang usil ketika melihat peluh yang membanjiri wajah dan leher Lea.
Dengan cepat gadis berambut dicepol itu mengelap leher dan wajahnya dengan handuk kecil yang melingkar di lehernya. Lea menatap Elang sinis.
"Bantuin aja, gausah liat-liat." Ketus Lea.
Elang terkekeh, "Gimana ga liat, orang terekspos didepan aku gini." Sahutnya santai.
Lea menghentikan aktifitas nya, melepas genggaman tangan Elang. Lalu ditatap sinis lelaki yang cengar cengir itu.
"Ya gausah diliat." Omel nya.
Tangan Elang kembali menarik tangan Lea, lelaki itu tertawa geli. "Iya sayang iya. Masih pagi udah marah-marah aja. Kasian dedenya nih." Bujuk Elang melirik perut Lea.
Lea mendengus, lalu bergerak mengusap perut besarnya. Kepalanya menunduk kebawa melihat perutnya.
"Salahin ayah kalian ya, pagi-pagi udah bikin bunda kesel." Ujarnya pada bayi yang masih dalam perut.Dug
dug"Shh." Ringis Lea ketika merasakan dua tendangan keras dari dalam perutnya.
"Kenapa Le? perutnya sakit hm? kenapa?." Tanya Elang panik.
Lea mengangkat wajahnya perlahan, matanya sedikit menyipit karena tendangan keras tadi. Tangannya meremas tangan Elang yang menggengam nya.
"Bayinya nendang." Jelas Lea pelan.
Mata hitam Elang segera teralih ke perut Lea, ia merapatkan dirinya kepada gadis itu. Dengan hati-hati tangan Elang meraba perut istrinya, lalu menempelkan telinganya pada perut itu.
"Baby jangan nendang ya, bundanya kesakitan loh." Tegur Elang lembut.
"Kalo ga nendang nanti bundanya ayah cium deh." Imbuh Elang yang langsung mendapat gebukan pelan di bahunya dari Lea.
"Ga jelas banget sih." Cibir Lea.
Cup
"Ayah ga sabar ketemu kalian. Jangan berantem ya didalem." Titah Elang lagi. Ia mengecup perut yang tertutup baju olahraga ketat milik Lea.
Lea tersenyum kecil, gadis itu berusaha bangkit dari bola karetnya. Lalu dengan sigap Elang membantunya, lelaki itu mengalungkan tangan Lea ke lehernya dan membangunkan gadis itu.
"Mau kemana?." Tanya Elang.
"Duduk di sofa aja." Jawab Lea.
Lelaki berbadan atletis itu segera menuntun Lea menuju sofa. Sepertinya hamil kembar dan usia kehamilan yang tua membuat Lea lebih sulit berdiri dan beraktivitas ya? Namun Elang menjadi gemas sendiri melihat istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELea
Fiksi RemajaGenre : Fiksi remaja, romantis, remaja, perjodohan. Ini kisah tentang ketua BEM fakultas yang selalu mengejar ketua UKM dance. Elang Cakrawala Tarendra, ketua BEM fakultas yang sejak awal kuliah sudah mengincar satu gadis. Sifatnya yang galak jika...