14-Peristiwa di Taman

105 4 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

*****




Lea menenteng paper bag kecil di tangannya. Berisi jaket milik Elang yang waktu itu dipinjamkan kepadanya.

Tadi seusai kelas, Elang bersama temannya langsung pergi menuju kantin. Jadi sekarang Lea ingin menemui lelaki itu.

Ia berjalan ke kantin ditemani Acha. Mereka akan makan lebih dulu, baru nanti Lea akan mengembalikan jaket milik Elang.

Kantin itu sangat ramai, gerombolan Elang di bagian pojok kantin sedang duduk santai menyantap makanan mereka.

"Mang Ateng, baso sama es teh dua, buat Lea sama Acha. Di meja depan ya." Pinta Lea.

"Oke siap neng." Bals mang Ateng.
Lea kemudian berjalan ke meja yang sudah Acha tempati.

Dari enam orang yang sedang berbincang ria di ujung kantin, hanya Galen dan Dareen yang diam. Dareen sedang galau. Kali ini karena ia telah memutuskan hubungannya dengan kekasih jauhnya.

Perempuan yang sudah lama ia idamkan sejak menjadi tetangga barunya. Sekarang harus ia putuskan karena selingkuh.

Ingin mencurah kan isi hatinya, ia merebut sebuah botol aqua yang sedang di pegang Adnan.

"Anjir." Pekik Adnan kaget.

Dareen tidak peduli. Ia menarik napas, bersiap mengadakan konser dadakan di kantin.

"Mengapa kita bertemu?
Bila akhirnya dipisahkan." Dareen mulai bernyanyi. Lelaki itu sangat menghayati. Bahkan ia memegang dadanya dramatis.

Abril dan Aziel paham. Seperti ia tau kenapa Dareen galau lagi hari ini. Secara, Aziel adalah pakar cinta. Sudah banyak cerita yang ia lewati bersama ratusan wanitanya.

"Mengapa kita berjumpa?." Sambung Aziel faseh.

"Tapi akhirnya dijauhkan."
Timpal Adnan.

"Kau bilang hati mu aku..." Abril meremas dadanya dramatis.

"Nyata nya bukan untuk aku." Dareen bernyanyi keras.

"Bintang di langit nan indah.
Dimana kah cinta yang dulu."
Gerombolan Ucup menyahut tak jauh dari meja mereka.

"Masih kah aku disnaa?
di relung hati dan mimpi mu."

Kini banyak mahasiswa yang ikut bernyanyi. Suasana kantin semakin ramai. Mata Lea dan Acha juga tertuju ke enam orang itu.

"Andaikan engkau di sini.
Andaikan tetap dengan ku."

"Dareen hancur.
Dia terluka."

"Namun engkau lah nafas ku." Dareen kembali.

"Kau cintaku, meski aku, bukan di benak mu lagi."

"DAN KU BERUNTUNG. SEMPAT MEMILIKI MU!."

Suara gemuruh tepuk tangan seketika menyeruak di kantin. Banyak yang bersorak karena konser dadakan itu. Apalagi itu dari enam jejeran bem.

"Yaampun ka Dareen lagi galau ya? Sama aku aja sini ka. Aku siap."

"Ka Dareen kasian bgt jadi setboi."

"Ka Aziel suaranya bagus ih."

"Diemnya Galen ber damage anjir."

"Ka Adnan udah ada ka Elen sih."

"Ka Elang diem aja deh. Tapi tetap ganteng ko. avvv"

"Abril gemoy banget siiii."

Telinga Abril menajam ketika mendapatkan suara yang mengatakan ia imut. Matanya mencari sumber itu.
Lalu menemukan seorang mahasiswi yang malu-malu menatapnya.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang