46-Dessert Oreo

89 1 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

******

Dua insan memilih diam dirumah hari ini, fokus mengerjakan tugas mereka di dalam rumah. Hari ini, Elang enggan meninggalkan Lea sendirian dirumah, soal Bara kemarin, ia sudah bilang ke papah, biarlah papah Andre yang mengurus anak medusa itu.

Lea, gadis cantik dengan rambut dicepol itu sedang fokus pada layar laptop nya, sesekali membaca buku yang menjadi sumber untuk tugasnya.
Mereka sedang berada di ruang tengah, duduk dikarpet, bersandar ke sofa, tak lupa suara musik yang ikut menggema dalam rumah karena Lea membesarkan volume nya.

"Beautifull girl all over the world. i could be chasing but my time would be wasted, they're got nothin on you baby, nothin on you baby.

They might say hay, and i might say hey, but you shouldnt worry about what they say coz they're got nothing
on you baby, nothin on you baby. " Lea bersenandung ria sambil terus mengetik.

Lain hal dengan Elang, sekarang lelaki itu malah fokus ke arah Lea karena senandung darinya. Suara lembutnya saat bernyanyi, wajahnya yang indah walau hanya dari samping, dan mata almond dengan bulu mata lentik nya. Ah, sudah berapa kali Elang jatuh cinta pada istrinya ini?.

"Le, kamu bisa ya fokus ngerjain sambil nyanyi gitu?." Ujar Elang pelan. Lelaki itu memangku dagunya dengan tangan menghadap Lea.

"Hmm? ngga juga sih, tapi kalo nugas selalu gini, biar ga stress aja. Lagu itu kan menenangkan." Jelas Lea seadanya.

Gadis itu melirik, "Kamu jadi ga fokus ya? aku matiin aja kalo gitu, ben-

Ucapan dan gerakan Lea terhenti ketika Elang menahan ujung baju Lea yang sudah setengah berdiri. Elang tersenyum disana, menggelengkan kepalanya pelan.

"Gausah, aku juga suka begini kok." Sahut Elang.

Lea kembali duduk, menatap Elang lurus mencari kejujuran.
"Beneran El? kalo kamu jadi ga fokus aku matiin aja, ya?." Bujuk Lea.

"Ngga sayang. Aku juga suka kaya gini dibilang."

"Yaudah kalo gitu."

Lea membenarkan posisinya menghadap laptop. Gadis itu, segera melanjutkan aktifitas nya. Lain dengan Elang yang malah sibuk memainkan rambut Lea yang tadi ia urai cepolannya. Ditarik pelan ujung rambut hitam itu, tak jarang juga di elus dari belakang.

"Kamu ngga ngerjain skripsi El? malah mainin rambut aku." Tanya Lea yang masih fokus.

Elang tak mengalihkan pandangannya, "Udah selesai. Lanjut nanti aja."

Tangan Lea bergerak menyentuh tangan Elang yang memainkan rambutnya, bermaksud memindahkan tangan itu menjadi ke pucuk kepalanya.

"Shh." Rintih Elang ketika Lea menyentuh tangan kanan Elang.
Lea segera menoleh, Elang mengatup bibirnya rapat-rapat.

"Kenapa?." Tanya Lea panik.

Elang menurunkan tangannya, mencoba tersenyum menyembunyikan bekas memar karena memukul Bara semalam.

"Ngga papa."

"Boong." Elak Lea, gadis itu segera mengambil tangan kanan Elang.
Matanya melebar ketika melihat jejak lebam pada tangan kekar itu, Lea tau itu karena apa. Namun apa Elang memukul sekeras itu sampai tangannya ikut memar?.

"Ini gara-gara kemaren ya?." Tanya Lea pelan. Elang hanya bergumam kecil.

"Bentar, aku ambil obat dulu." Ujar Lea yang segera berdiri.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang