Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy****
Hari ini adalah hari dimana dua insan akan disatukan oleh ikatan janji abadi. Hari dimana mereka dinyatakan sah sebagai suami istri.
Dua keluarga dan sanak kerabat sudah memenuhi tempat acara.
Outdoor wedding party ini dibuat sedemikian rupa.Di depan, sudah ada Elang, Leo, penghulu dan juga saksi. Mereka akan menuntun Elang untuk mengikrarkan ijab qobul. Dua lelaki berbalut jas sedang berjabat tangan.
"Saya nikahkan dan kawinkan, adik saya Leandra Adhara Kalingga binti Juan Kalingga. Dengan mas kawin sebesar Rp.987.654.321, emas 500 gram, dan seperangkat alat sholat di bayar tunai." Ujar Leo lantang.
Elang menarik napasnya dalam, "Saya terima nikah dan kawinnya, adik anda Leandra Adhara Kalingga binti Kalingga, dengan mas kawin sebesar Rp.987.654.321, emas 500 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." Balas Elang tak kalah lantang.
Ingat dengan jumlah mahar yang Lea ucapkan saat presentasi? ya, Elang benar-benar dengan ucapannya. Walaupun Lea tidak serius saat mengucapkan nya, namun Elang tetap ingin memenuhi ucapan itu. Baginya, secara tidak langsung itu juga kemauan Lea.
"Sah?." Tanya penghulu.
"SAH!." Sorak seluruu tamu undangan.
"Alhamdulillah." Sahut penghulu lagi. Lalu lelaki paruh baya itu melanjutkan nya dengan doa doa untuk pasangan pengantin baru itu.
"Omaigat gakuat. Yaallah kapan gue bgtu?." Lirih Aziel. Ia sekarang sedang berpelukan gemas dngan Abril. Dua lelaki itu berada di barisan paling depan dengan teman Elang yang lainnya.
Tak jauh dari sana, seorang pria paruh baya menitikkan air matanya haru. Melihat anak yang ia sayang tumbuh besar tanpa bantuannya.
Lalu disamping nya ada satu lelaki remaja yang mendengus sebal.Elang bernapas lega, ia tak percaya kalau ia sudah sah dengan gadis yang ia puja sejak awal SMA. Leo memeluknya, menepuk pelan punggung Elang. Mereka berderi berdampingan dengan oma, opa, dan mamah Lia, menunggu kehadiran sang mempelai wanita datang.
Di satu ruangan belakang, seorang gadis cantik baru saja selesai dari riasannya. Ia berusaha menetralkan detak jantungnya. Berdoa sebanyak-banyaknya agar ini adalah jalan terbaik untuknya. Tanpa ia sadar, entah sejak kapan ia mulai membuka hatinya untuk Elang. Seorang lelaki yang mengejar nya sejak awal kuliah, dan berakhir menjadi suaminya hari ini.
Sebuah tangan lentik memeluk Lea dari belakang. Ada Acha yang sedari tadi menemaninya. Tepat saat ijab qobul di lafalkan, Lea memeluk Acha erat.
"Cha, doain gue ya, semoga ini yang terbaik." Lirih Lea di dalam pelukan.
Acha mengangguk, gadis itu meneteskan air matanya terharu. Sahabatnya yang pernah tersakiti, yang pernah menutup hati cukup lama kini mendapatkan lelaki yang selalu memperjuangkannya.
"Pasti Le. As always. Sakinah mawaddah wa rahma Le. Smoga bahagia selalu menyertai kalian. I love you." Balas Acha tak kalah melirih.
Lea terkekeh, "Jangan nangis ih. Kan gue yang nikah."
"Gue terhura anjir. Temen gue yaallah. Kapan gue nyusul?." Lirih Acha seraya melepas pelukannya.
"Disaat yang tepat Cha. Jangan galau mulu maknya."
Acha tertawa, ia menghapuskan air mata di pipi tembamnya.
"Yuk tuan putri. Pangeran mu sudah menunggu." Ajak Acha. Ia mengulurkan tanganya.Lea mengangguk dan tersenyum. Menerima uluran tangan Acha dan berjalan keluar ruangan.
Debaran kencang ia rasakan. Darahnya berdesir hebat, tubuhnya memanas, membuat wajahnya menjadi semakin merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELea
Fiksi RemajaGenre : Fiksi remaja, romantis, remaja, perjodohan. Ini kisah tentang ketua BEM fakultas yang selalu mengejar ketua UKM dance. Elang Cakrawala Tarendra, ketua BEM fakultas yang sejak awal kuliah sudah mengincar satu gadis. Sifatnya yang galak jika...