2-PJ Matkul

256 8 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

*****

Pagi hari, ratusan mahasiswa sudah berada di Fakultas nya masing-masing. Awal semester baru membuat mereka kembali menjalankna aktivitasnya seperti biasa.

Seminggu sebelum semester baru dimulai, semua mahasiswa berbondong-bondong mengecek web kampus. Berebutan melihat pembagian kelas baru dan jadwal mereka.

"Anjir kelas 6A."

"Yes sekelas sama doi."

"Omo, kenapa ga sekelas sama dia sih."

"Maemunah kita sekelas lagi omaigat!."

"Anjrit anjir lo harus tau kalo gue sekelas sama kumpulan ketua bem beneran?."

"Aaa lucky bgt anjir. Gilak."

"Tiap hari cuci mata itu mah."

Sahutan demi sahutan menyatu di seluruh gedung fakultas. Ada yang memekik kegirangan, ada juga yang melirih sedih.

Enam cowo idaman fakultas, eh atau mungkin idaman kampus berjalan dengan sntai membelah kerumunan. Membiarkan diri mereka lewat dengan mudahnya.

"Permisi nona cantik, kita mau masuk kelas ya sayang." Goda Aziel kepada tiga mahasiswi yang berdiri di depan pintu kelas mereka.

"Aaaa"

"Monggo silakan tuan."

Keenam cowo itu berjalan dengan elegannya memasuki kelas.
Mata Elang teliti mencari satu objek yang ia harapkan.
Ia terpaku ketika menemukan gadis bersurai panjang yang sudah duduk manis di bangkunya.

'Leandra Adhara K'

"Yes sekelas sama Lea!." Pekik Elang kesenengan. Tanpa sadar ia berlari ke arah Lea.

Lea memutar bola matanya malas ketika mengetahui ia benar-benar sekelas dengan Elang. Satu-satunya manusia yang ingin ia hindari.

"Duh,, biasa aja kali. Seneng banget sih." Cibir Lea dari sebelah Elang.

Elang membulat kan matanya sekaligus mengembangkan senyumannya. Tangannya bergerak memegang dua bahu Lea.

"Seneng lah anjir. Kita sekelas Le. Tandanya kita bakal dud-

ngek

Kepala Elang diputar setengah agar kembali menghadap ke seseorang disamping Lea. Ia menghela napasnya, matanya menatap Acha.

"Liat baik-baik El, ada seseorang bernama Athanya Vinanda disamping gue. Artinya? gue gabakal duduk disamping lo. Paham?." Jelas Lea tegas. Jari telunjuknya menunjuk sahabat nya yang juga sekelas dengan mereka.

Gadis itu tersenyum puas. Untung saja dewi fortuna sedang berbaik hati padanya. Walaupun ia sekelas dengan enam cowo yang akan memecahkan kelas. Setidaknya ada Acha, sahabat setia Lea.

Bahu Elang merosot lemas. Pupus sudah harapn duduk disamping calon pacarnya. Walaupun masih depan belakang duduknya, tapi kan dia maunya sampingan, bukan di belakangin.

Mata Elang menatap sinis kearah Acha yang ada di samping Lea.
Ia mendengus sebal.

"Kenapa lo sekelas sih Cha. Pindah aja sana gih." Usir Elang tak terima.

Acha mendelik bersamaan dengan Lea yang mencubit Elang kencang.

"Udah takdirnya sekelas. Mau apa lo?." Sewot Acha

"Lo aja El yang pindah, gimana?." Lea menaikkna alisnya.

"Yes sekelas lagi sama dek Lea." Pekik Abril girang.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang