Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy*****
Pagi ini Lea buru-buru datang ke kampus. Hari libur kemarin membuatnya lupa kalau ia memiliki tugas yang belum sempat ia kerjakan. Gadis itu berlari membawa laptopnya.
Sesampai di kelas, ia segera mendudukan diri dan membuka laptop. Ia merutuki dirinya yang terlena dengan satu hari libur kemarin.
"Yoo Lelaii." Sapa Acha yang baru datang.
"Sut diem. Gue mau nugas." Ketus Lea. Ia memarahi semua yang mengganggu nya. Bahkan loadingnya laptop saja ia marahi.
Ia menunjuk-nujuk layar laptopnya yang masih loading itu.
"Cepetan si anjir. Deadline bego." Geramnnya tertahan.Acha yang melihat itu hanya geleng-geleng. Temannya yang satu ini kalau sudah di kejar deadline bisa berubah menjadi hulk. Semua yang menggagu bisa kena marah olehnya.
Gadis bersurai panjang itu memilih untuk duduk disamping Lea. Membiarkan temannya berkutik dengan tugas. Lagian tumben sekali teman itu belum mengerjakan, biasanya sudah jauh jauh hari ia selesai.
"Mowning world!." Pekik Elang di ambang pintu. Ia bersama lima temannya berjalan memasuki kelas.
Mengapa enam orang itu selalu bisa barengan ya? saling nunggu? atau takdir? atau sengaja?. Kayanya Acha sama Lea jarang barengan deh.Lea tidak menggubris sapaan itu seperti anak kelas yang lain. Ia sibuk meng-klik-klik laptopnya. Matanya menyipit, ia bingung ketika melihat makalahnya yang sudah selesai.
Lelaki dengan headphone di telinganya berjalan santai ke belakang Lea. Ia menerbitkan senyum kecil mengingat kejadian malam itu.
Lea menegakkan tubuhnya. Ia masih menatap tugas itu tak percaya.
"Kok tugas gue udah selesai ya? Perasaan belom deh kemaren." Gumamnya.Acha yang masih mendengar gumaman itu mendelik. Ia jadi sebal karena sudah di marahi Lea tadi.
"Pikun kali lo. Udah marah-marah, taunya udah selesai. Bangke." Cibir Acha.
Lea melirik temannya itu. Raut wajahnya bertanya-tanya. Lea menggeleng pelan.
"Sumpah kemarin belom anjrit.""Trus itu? buktinya udah. Siapa lagi kalau bukan lo yang ngerjain? etan?."
Elang yang dari tadi mendengar perdebatan kecil dua orang sahabat itu mendelik. Masa yang mengerjakan setan.
Lea tak peduli. Ia kembali memeriksa tugasnya tak percaya. Lima kali Lea mengskrol tugas itu. Hasilnya tetap sudah selesai hingga penutup dan kesimpulan.
"Emang gue udah ngerjain ya? Ko udahan si?." Lea berbicara sendiri lagi. Ia tak habis pikir. Ia yakin sekali hari itu tugasnya masih setengah, belum selesai.
"Bersyukur Le udah. Mungkin ada malaikat yang bantuin lo nugas kemaren." Timpal Abril yang dari tadi mendengar gumaman Lea.
"Nah betul Le. Bisa jadi ada malaikat yang bantuin." Sahut Elang dari belakang nya.
Lea tak menoleh, ia menggeleng kepalanya.
"Malaikat macam apa yang berbaik hati udah nyelesain tugas gue? Mana tau aja lagi tugas pak Agus susah." Puji Lea."Malaikat pecinta wanita cantik Le." Pekik Aziel.
"Yhaa buaya!." Sindir Adnan.
"Malaikat mah wajar suka smaa banyak cewe cantik, apalagi yang soleh. Malaikat sempurna Ziel. Lah elu?." Omongan Galen menohok sampai hati terdalam. Aziel langsung mendengus, dan terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELea
أدب المراهقينGenre : Fiksi remaja, romantis, remaja, perjodohan. Ini kisah tentang ketua BEM fakultas yang selalu mengejar ketua UKM dance. Elang Cakrawala Tarendra, ketua BEM fakultas yang sejak awal kuliah sudah mengincar satu gadis. Sifatnya yang galak jika...