19-Siaran Malam

98 1 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

*****


Lea merapihkan dirinya di depan cermin. Kali ini ia menguncir rambutnya dengan kunciran pemberian Elang kemarin. Ya, ternyata saat Elang mencepol rambut Lea asal, ia memakai satu karet rambut lucu. Entah kapan Elang membeli itu.

Saat sampai rumah malam itu, Lea menggerai rambutnya dan melihat kunciran itu terjatuh. Ia pandang lekat kunciran itu. Lalu disaat yang bersamaan ada pesan masuk dari Elang

Elang 👹

Kunciran nya di simpen

Jangan putus, jangan ilang

Kalo gamau dipake gapapa, asal dijaga:)

Begitu lah isi pesannya. Tentu saja Lea langsung menerbitkan senyum nya. Hari itu Lea sudah dibuat bersenang-senang oleh Elang. Ditambah kunciran itu, menurutnya itu lucu.

Lea pergi melajukan motornya ke tempat kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lea pergi melajukan motornya ke tempat kerjanya. Menembus jalanan ibu kota yang lumayan ramai. Untung saja cuaca hari ini cerah, jadi ia tidak takut kehujanan nantinya.

*****

Di saat yang sama, Elang beserta lima temannya sedang berkumpul di @kafe. Keenam laki-laki itu sibuk dengan kegiatan nya masing-masing. Adnan yang mengurus kafe, Elang yang mengurus outlet nya dari laptop. Aziel yang mengggoda cewe, Abril yang scrol tiktok, Dareen yang ngegalau, dan Galen yang bermain game.

Drt drt drt

Ponsel Elang bergetar, ada panggilan masuk disana. Namun ia abaikan, lenih tepatnya ia tidak sadar.

Panggilan kedua masuk, Galen yang melihat itu menepuk pelan Elang menyadarkan. Elang yang sadar melepas headphone nya dan mengangkat panggilan itu.

"Halo Sen?." Sapa Elang. Ternyata Seno yang meneleponnya.

"Lang, tempat yang lo mau, dinaikin harganya. Katanya dia lagi butuh jadi kalau lo tetep kekeh mau beli, harganya ningkat. Gimana? tetep jadi?." Jelas Seno to the point.

"Jadi berapa emang?."

"150 dari 50."

"Anjing. Mahal banget bangsat." Maki Elang. Pekikan Elang membuat empat temanya menoleh, bahkan pengunjung di dekat mereka juga ikut melirik. Keempat temannya saling pandang, bertanya ada apa dengan Elang.

"Oke, nanti gue pikirin lagi. Thanks Sen. Yaa." Elang menutup telfon. Menghela napas gusar.

"Napa Lang? ada masalah?." Tanya Dareen

"Outlet." Jawab Elang singkat.

Keempat orang itu saling melirik lagi, memberi kode untuk lanjut bertanya. Tidak biasanya Elang seperti itu.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang