27-Awal Masalah

84 1 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

******

Seorang lelaki berparas tampan nan berwibawa berdiri memimpin rapat kali ini. Sekitar 25 anggota sedang mendengarkan penjelasan yang dibawakan ketua mereka.

Perawakan nya yang sempurna, rambutnya yang sedikit berantakan, dan aksen yang selalu menjadi ciri khasnya, headphone, membuat hampir smua mahasiswi berdecak kagum.

"Jadi gimana? paham kan sampe sini?." Tanya Elang setelah selesai menjelaskan materi rapat.

Galen, sebagai wakil ia mengangguk paham. Otaknya yang encer juga membuatnya cepat tanggap. Keempat temannya pun sama, walaupun tidak sepaham ketua dan wakil itu, mereka tetap mengangguk.

"Ka, kalo misalnya kali ini, kan dance sama teater berkolaborasi lagi, anak bem ngga ada yang mau nampil gitu?." Usul Fatma, salah satu anggota bem.

Rapat mereka kali ini memang membahas acara rutin yang diadakan kampus. Setiap menjelanf akhir semester, pasti ada satu acara penampilan. Biasanya anak teater dan anak dance dan band yang paling ikut andil dalam acara ini.

"Ikut nampil?." Beo Elang

Fatma menggangguk, "Ya sekali kali ka. Kita tugasnya ngurus mulu, gada nampil nampilnya, sebelum pergeseran anggota juga ka hehe."

Elang melirik Galen, "Boleh juga sih. Gue gimana yang lainnya. Mau nampil apa emang?." Ujar Elang.

Fatma melirik teman lainnya, "Band aja gimana?."

"Berarti nanti ada dua band yang nampil?." Sahut Ucup.

"Iya, ngga masalah kan? Lagian emang pada mau nampilin apa?."

"Boleh juga sih, gue siap mukulin gendang." Sambung Abril.

"Band bego, bukan kosidahan." Cibir Dareen.

"Lah iya, kalo gitu gue kecrekan. Sampingan sama Abril." Seru Aziel menambahkan.

"Bego, dibilangin band, bukan kosidah. Lu bedua gausah ikut, ancur nnti." Tegas Adnan.

"Oke oke tenang. Berarti kita ajuin nih ya, band anak bem. Siapa yang mau ikut?." Tanya Elang menengahi.

"Set pake ditanya, udah lu berenem. Keburu lengser." Jawab Ucup dan Rian berbarengan.

"NAH CAKEP! EMANG ITU YANG DI TUNGGU." Pekik beberapa mahasiswi.

Elang menaikkan alisnya, melirik kelima temannya.
Abril dan Aziel langsung bersedekap dada angkuh, "Oke, siapa takut. Gini gini gue bisa main bas." Ujar Aziel.

"Gue gitar." Imbuh Abril.

"Gue dram aja." Sahut Galen datar.

"Gue gitar juga." Tambah Dareen

"Gue nonton aja." Seru Adnan.

"Lah ga asik! Ikut lah bang." Pekik Haris.

"Udah ful, gue males lah ikut latihan begitu."

"Yaudah berarti ka Elang vokalis." Sahut Fatma dan Erin

Elang melongo, "Kok gue?." Beonya.

"SIAPA LAGI?!." Pekik seluruhnya.

"Cuma lu doang yang bisa diharapkan Lang, ayolah." Bujuk Abril sambil merangkul lelaki itu.

"Gue ga bisa njir." Elak Elang.

"Heleh, biasanya dikamar mandi juga paduan suara lu. Shower dan bathup lu tuh udah menjadi saksi bisu Lang." Tambah Dareen.

"Ayo kaa, sekali doang ini." Bujuk Fatma.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang