37-Hari Spesial

63 0 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

******

Dua kumpulan anggota ukm sedang berlatih di tempat biasa mereka. Lea dan Aldi sama-sama sedang memimpin jalannya latihan.

Sekitar 20 orang berkumpul membuat formasi. Anak dance segera memulai latihannya dari awal.

Lets go out and be wild

Do it while we can (Do do)

Runnin free in the world

we've all got weekend (do do)

Tear it up tear it down

gettin lost in the sound of

our heart beatin

take me here take me now

gettin lost in the crowd with you

up all night

i waited for you all my life

Anggo dance bergerak kompak sesuai irama. Begitu indah dilihat, ini baru latihan belum penampilan aslinya. Suara tepukan tangan dari dancer dan hentakan kaki mereka diatas panggung membuat banyak mata tertuju pada latihan mereka.

Lagu berganti, Bruno Mars. Seluruh anggota tidak henti bergerak. Mereka dengan semangat, terus menggerakkan tubuhnya sampai bermandikan peluh. Penampilan mereka tinggal satu minggu lagi. Tidak ada waktu untuk main-main.
Justru ketika semakin dekat dengan hari h, Lea mempunyai cara sendiri untuk membuat anggota nya tidak gugup dan semakin bersemangat.

"Oke okee, good job all. Keren banget udah kompak semua. Kita istirahat dulu." Titah Lea ketika musik berhenti.

Serempak semua anggota langsung meluruskan kakinya di lantai. Mereka menyeka peluh dengan handuk kecil dan meneguk minum mereka.
Begitu pun Lea, gadis itu duduk selonjoran di depan panggung. Tangan nya mengipas-ngipasi lehernya berharap angin berhembus mendinginkannya.

Mata almond gadis itu mengedar mencari temannya, Acha. Ia tidak melihat gadis itu satu helai rambut pun. Sejak istirahat, Acha tiba-tiba menghilang. Tidak mau pusing, Lea kembali mengipasi lehernya. Ia membuka ponselnya dan menskrol media sosial.

Lalu satu notif membuatnya berhenti scrolling.

08*****

Wait for my surprise Lea.

Gadis itu menaikkan alisnya tak paham. "Surprise apaan kali? Ini siapa sih?." Gumam Lea.

Bruk

Pintu ruangan terbuka, segerombolan mahasiswa berbondong-bondong memasuki ruangan. Seketika ruang teater itu dipenuhi mahasiswa yang sangat antusias.

Lea yang berada di depan panggung menengok heran. Semua mahasiswa itu duduk rapih dibelakang nya, berbisik-bisik ria entah membicarakan apa.

Pintu ditutup kembali oleh orang terakhir yang memasuki ruangan. Acha, ia yang terakhir masuk. Gadis itu berjaln santai kearah Lea. Lalu duduk di sampingnya.

"Ko rame dah? kenapa Cha?." Tanya Lea heran. Acha hanya menggidikan bahunya acuh.

Tiba-tiba lampu ruangan padam. Beberapa orang seketika menata panggung dengan kursi dan alat-alat musik ringan, ada gitar dan box akustik.
Membuat Lea semakin penasaran.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang