3-Pulang bareng

220 9 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

*****

Seperti biasa, kantin Fakultas selalu ramai oleh suara mahasiswa yang memesan makanan, bercanda dan lainnya.

Meja pojok paling belakang sudah menjadi tempat sakralnya anak kumpulan Elang. Si barisan anak bem. Tidak ada yang berani menempati.

"Kiw, cewe, sendirian aja. Sini gabung sama kita aja." Aziel memulai aksinya menggoda adik tingkat. Yang cantik tentunya.

"Ga ko ka, saya lagi berdua." Balas adik tingkat tadi.

"Hahahah mampus, belom apa apa udah ditolak lu Zil." Ledek Abril

"Azeil bodoh, udah tau dia berdua, sok sok ngegombal kiw ciwi sindiriyin iji nih" Timpal Darren yang tertawa puas.

"Sial, seneng banget ngeliat temennya menderita dah heran gua sma lu smua. Huh Tega kamu mas" Azeil mendekapkan tangannya didepan dada.

"Ziel, gua do'ain ya supaya lu cepet dapet cewe yang bisa buat lu sadar ye, biar ilang dah tu stempel playboy cap badaknya." Sahut Adnan.

Ketiga temannya menyorakan 'Aamiin' tepat disamping dan depan wajah Aziel.

Galen yang melihat itu menoleh,tersenyum miring dan kembali fokus ke layar ponsel nya.

Keenam cowo yang masih rapih dengan kemejanya itu sedang asik di kantin. Elang hanya terdiam. Matanya fokus kepada dua gadis yang baru saja memasuki kantin. Satu gadis itu sedang mencepol rambutnya. Tanpa lama Elang beranjak dari duduknya.

"Hmm. Bau bau ancaman sih ini." Aziel memanas manasi.

"Kasmaran bodoh." Adnan menimpuk Aziel degan kotak tisu.

"Wis, si ketua sedang kasmaran? Gila si untuk pertama kalinya dalam sejarah" Abril tak kalah menggoda Elang.

"Elang kalau lagi jatuh cinta tetep begini ye, ga berubah. Malah makin ngeselin, kasian gue sama Lea darah tinggi mulu." Dareen ikut menanggapi.

"Jangan main-main Lang, masalah hati susah." Kali ini Galen yang berbicara.

"Noh Lang, Galen sudah bersuara. Jan main main, jan main main stt."

Elang hanya tersenyum kecil membalas perkataan teman temannya. Lalu berjalan kearah Mang Ateng. Membeli Es teh manis untuk gadis yang sepertinya sudah membuatnya tertarik.

Gadis itu sedang duduk dengan pasrah karena kantin begitu penuh. Berharap sebentar lagi kantin itu lenggang dan dia bisa membeli minum.

"Minum." Sebuah juluran tangan yang menggenggam es teh membuat Lea mendongak ke atas. Mendapati Elang yang sedang menatapnya, Lea tentu saja ingin menolak nya. Apalagi perlakuan Elang membuat nya jadi pusat perhatian.

"Aaa, Ka Elang mending buat aku ka"

"Ngapain si Elang ngasih ke dia? cantik juga ngga"

"Mundur lah, udah jadi inceran Elang"

"Lea gua diambil ketua bem hiks"

Sekiranya begitulah ocehan-ocehan anak anak di kantin. Bahkan kelima temannya saja tak kunjung berhenti terpesona melihat tingkah Elang. Berdecak kagum untuk ketua mereka.

"Ng--"

"Ambil Le. Gua tau lu haus." Melihat gelagat Lea yang ingin menolak, Elang menaruh minumnya diatas meja dan melenggang pergi.

Ini Elang kenapa jadi perhatian gitu sih? Mana nada bicaranya jadi sok tegas gtu. Bikin bingung.

"El, tapi--" Percuma, Elang tetap mengabaikan nya.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang