5-Renungan Lea

152 5 3
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

*****

Malam ini, tiga orang anggota keluarga sedang berkumpul di ruang tengah. Ada Leo, Lea dan Lia, mamah mereka. Papah? papah Lea sudah meninggal ketika Lea kelas 3 SMP karena sebuah kecelakaan.

Lia menatap putrinya dalam-dalam. Ia sebenarnya ragu untuk mengambil keputusan ini. Tapi ia juga yakin kalau ini adalah pilihan terbaik. Duh tante Lia, jadi gimana nih? ragu atau yakin.

Yakin, Lia yakin akan keputusan yang ia ambil untuk anaknya ini.

"Le, kamu mamah jodohin ya?." Ucap Lia membuka suara.

Dua anaknya itu membelalak kaget. Apalagi Lea. Umurnya baru saja 20 tahun. Tapi ia sudah dijodohkan.

"Hah? Mah, ko tiba-tiba sih?." Protes Lea

Leo diam, ia juga terkejut. Tapi jika itu memang pilihan mamah nya, ya mau bagaimana lagi.

"Ga tiba-tiba sayang. Kamu inget temen mamah, tante Luna? Dulu orang tua kami mau menjodohkan anaknya. Namun ternyata kita cewe dua-duanya. Adiknya tante Luna juga waktu itu jauh lebih muda dari mamah. Nah maknya perjodohan itu nurun ke anak kita. Dan itu kamu Le." Jelas Lia lembut.

"Kan bisa bang Leo mah. Abang juga udah tua gini belom nikah-nikah tuh. Jodohin aja udah."

Tuk

Leo menabok pelan mulut adiknya, "Mulutnya. Durhaka sama abang lu."

"Kenyataan bang." Jengah Lea.

Baru saja kemarin urusan Elang membuatnya bingung. Sekarang sudah ingin dijodohkan saaja.

"Mau ya sayang?." Tanya Lia lagi.

"Mah, aku masih 20 tahun loh. Masa mamah tega jodohin Lea sama om om. Yaallah ih mamah." Rengek Lea. Gadis itu bersembunyi di balik tubuh besar abangnya.

Lia terkekeh geli. Kenapa anaknya berpikir kalau dia akan di jodohknan dengan om-om? ada ada saja.

"Bukan om-om Lea. Masih muda, ganteng lagi. Punya usaha sendiri." Elak Lia.

"Masa?." Lea memicingkan matanya tak percaya.

"Iya, dia juga seumuran kamu Lea. Masa mamah tega jodohin kamu sama om-om, ya ngga lah."

"Kenapa ga abang mah?." Tanya Lea lagi.

"Kan anaknya cowo Le, masa mamah jodohinnya sama abang kamu. Belok dong nanti."

Lea mendengus pasrah,
"Lea pikir-pikir lagi boleh ya mah?." Final Lea, ia pasrah. Lagi pula kalau sudah keputusan orang tua biasanya sih ga baik kalo di tolak. Kalau sudah ada ridho, pasti bakalan lancar jaya kaya jalan tol. Paling ada kerikil aja dikit.

"Iya sayang, ngga papa ko." Lia mengusap pucuk kepala Lea dengan penuh kasih sayang.

"Leo kerjaan kamu gimana? lancar?." Tanya Lia mengubah pembicaraan.

"Lancar mah alhamdulillah." jawab Leo.

"Abang kerja dimana sih? Lea lupa."

"Di A's grup."

Lea terdiam sejenak, 'A's grup'?.

"Ohh. Perusahaan yang gede itu yah?." Leo hanya mengangguk.

"Mah, bang, Lea ke kamar duluan ya." Pamit Lea.

"Iya sayang."

****

They cant Imitate you

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang