39-Rengekan Lea dan Ungkapan

96 1 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

******

Didalam mobil ada dua orang anak dan ayahnya. Mereka sedang berjalan arah pulang dari pusat belanja. Hari ini sang ayah mengajak putrinya berjalan-jalan karena hari libur.

"Senang ngga ayah ajak jalan?." Tanya sang ayah kepada anaknya.

"Seneng dong, kapan-kapan lagi ya yah." Sahut anaknya riang.

Sambil fokus menyetir, sang ayah mengajak anaknya mengobrol, menanyakan bagaimana sekolahnya.

"Nanti SMAnya mau dimana?."

"Hmm, sama kaya abang aja. Biar deket."

"Emang bisa masuk situ? itu kan tesnya susah dek."

Anak cewe itu mencebikkan bibirnya "Bisa lah. Emang abang doang yang bisa."

Sang ayah tertawa, "hahaha iya sayang, ayah yakin kamu bisa ko. Semangat ya, udah kelas tiga smp kamu, rajin-rajin belajar nya." Ucap sang ayah sambil mengacak rambut anaknya dari samping.

Mata gadis itu fokus kedepan saat sang ayah mengacak rambutnya. Ia melihat ada mobil yang tiba-tiba menyelip dengan kecepatan tinggi dari arah yang berlawanan.

"AYAH AWAS!."

BRUK

Teriakan dari gadis itu seakan telat, mobil yang melaju cepat itu sudah menghantam mobil mereka dengan cepat sebelum sang ayah menghindar. Mobil mereka terbanting ke samping.
Airbag di bagian sang anak bekerja sempurna, namun tidak dengan airbag di posisi ayahnya.

Mata almond gadis itu perlahan terbuka, badannya terasa remuk karena terbanting tadi. Perlahan ia melihat sang ayah disamping, lelaki paruh baya itu sudah penuh bersimbah darah. Tidak bekerjanya airbag membuat kepala sang ayah terbentur keras dan terkena beberapa pecahan kaca.

Gadis itu menangis, pandangan di depannya begitu menyeramkan. Tangannya ia ulurkan kearah ayahnya yang sedang memejamkan matanya. Menyentuh rambut berantakan dari sang ayah.

"Y-yah." Lirih gadis itu.

Diluar sana sudah banyak orang yang mengerubungi mobil mereka. Menelpon ambulan untuk memanggil bantuan. Beberapa juga berusaha membuka pintu mobil, berusaha mengeluarkan gadis itu dan ayahnya.

"Ayah bangun." Lirih gadis itu lagi. Ia sudah terisak. Tubuhnya tidak bisa bergerak karena terasa berat.

Perlahan sang ayah membuka matanya dengan susah payah. Lalu tersenyum kecil melihat anaknya yang seperti nya baik-baik saja. Tangannya bergerak menyentuh tangan anak gadis yang ada di kepalanya.

"Ayah sayang Lea." Bisik lelaki itu. Detik berikutnya tangannya terjatuh, matanya kembali terpejam, namun senyum nya tidak pudar.

Lea kecil membulatkan matanya, air matanya semakin deras.
"AYAAH!." Pekik Lea histeris. Tangannya terus memegang kepala dan bahu Juan, berusaha membangunkan lelaki itu.

Brak

"Ayo ayo cepat bantu keluar." Titah seseorang dari luar. Pintu Lea terbuka, ia diambil oleh beberapa orang yang berusaha menolongnya. Gadis itu hanya diam, masih terisak. Tangannya yang penuh darah membuat perutnya ngilu. Dadanya seketika sesak, napasnya tercekat. Gadis itu pingsan digendongan orang tadi, tepat saat suara siren ambulan terdengar.

****

"Yah."

"Ayah."

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang