4-Perasaan Elang

157 5 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

*****

"Lea!." Panggil Elang.

Siang-siang gini, Lea sedang berada di perpus kampusnya, ia mencari buku yang di rekomendasi kan oleh dosen di kelasnya tadi.

Panggilan Elang yang cukup keras, membuat beberapa pengunjung perpus menoleh kearahnya. Lea yang sedang ada di ujung lorong pun termasuk, ia menatap sinis Elang yang tidak ingat tempat.

"Ngapain sih?." Desis Lea pelan.

Elang tersenyum, "Lo khawatir kan sama gue?." Lelaki itu memajukan wajahnya.

"Hah? maksud lo?." Lea mendelik, menjauhkan dirinya dari Elang. Emang dari mana Lea perhatian? sakit jiwa si Elang.

Elang menghela napas, ia menunjukan chat Lea kemarin sore.
Lalu kembali tersenyum, "Ini tandanya lo khawatir kan?." Lelaki itu menaik turunkan alisnya.

Mata almond Lea melebar, "Itu gua sebagai tanda terimakasih doang El, lo geer banget sih. Masa gue udah dianter gatau diri. Kalo lo tiba-tiba kecelakaan abis nganter gue gimana? tar gue yang disalahin." Jelas Lea.

"Gausah boong kali Le, lo peduli kan sama gue. Ngaku aja. Gue iklas lahir batin Le." Goda Elang.

"Gue yang ga sudi El." Cibir Lea. Ia memalingkan wajahnya.

Baru saja Lea ingin pergi, sebuah tangan kekar menahan gerakannya. Dagunya diambil alih untuk menoleh. Matanya kini menatap mata tajam Elang. Elang menyudutkan Lea di rak buku.

"A-apaan si El?." Lea gelagapan.

"Lo yakin ga khawatir sama gue?." Tanya Elang, suara berat itu membuat Lea merinding.

"Ngga anjir. Apaan sih?." Lea memalingkan pandangannya.

Elang Tersenyum, "Lo susah banget si Le, buka hati. Gada niatan buka hati buat gue gitu?." Tanya Elang.

Siapa yang tidak tau Lea? gadis yang dikenal jutek kepada cowo. Walaupun ramah, tapi jika ada cowo yang mendekati nya maka Lea akan berubah ke mode jutek. Jujur, cara-cara cowo mendekati nya bikin Lea ilfil.

Cukup satu kali saja Lea merasakan sakit hati ditinggal seorang pria, ia tidak lagi merasakannya. Menurut nya, mempunyai kekasih adalah hal yang merepotkan. Mending ia sibuk membaca novel. Atau mungkin latihan dance. Atau, kerja part time nya sebagai penyiar radio.

"Gue gamau berurusan sama cowo El. Males." Tutur Lea jujur.

Elang menaikkan alisnya, "Terus gue? temen-temen gue dan temen lo yang lain?."

"Beda, kalian itu gada niatan deketin gue. Ya sekedar temen aja gitu. no problem kalo untuk itu bagi gue."

Elang kembali menarik ujung dagu Lea, Ia menatap lekat mata sipit itu. "Kalo gue mau lebih gimana? Gue gamau cuma jadi temen Le." Suara berat itu berubah lembut. Ada ketulusan di nadanya.

Lea mengerjapkan matanya, tak percaya perkataan Elang, "El, lo ga bercanda kan?."

Lelaki itu menggeleng, "Ngapain gue bercanda? untuk apa selama ini gue gangguin lo Le? Kalo bukan untuk deket sama lo."

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang