51-Peluk

99 0 0
                                    

Dua insan berjalan memasuki sebuah gedung yang baru saja selesai dibangun dan dirapihkan. Masih ada beberapa orang yang mondar-mandir membawa barang untuk diletakan di dalam. Cabang outlet milik Elang akhirnya sudah selesai, hanya tinggal merapihkan sedikit lagi bagian depan, dimana akan dijejerkan deretan hoodie dan baju lainnya.

Hari ini, Elang mengajak Lea untuk ikut, karena Lea juga tidak mau sendirian dirumah. Lelaki dengan aksen khasnya, menuntun Lea untuk masuk ke ruangannya yang sudah selesai pertama kali. Elang menyuruh Lea untuk duduk di sebuah sofa kecil disana.

"Duduk dulu ya, kalau ada apa-apa panggil aku. Aku didepan, mau ngurusin ini sebentar ya." Titah Elang menjelaskan.

"Iya El." Sahut Lea singkat, gadis itu segera fokus ke ponselnya.

Melihat itu, Elang langsung saja pergi kedepan, membantu Seno dan Krisna yang dari tadi mengurus barang-barang yang baru saja datang, termasuk stok stok penjualan.

"Gimana? aman kan?." Tanya Elang membuka suara.

Lelaki yang sedang memperhatikan kerja para pembawa barang menoleh, "Aman bro santai. Tinggal nanti kita susun aja kaya biasa." Jawab Seno ramah.

Elang mengangguk, "Na, stok penjualan aman?." Pekiknya bertanya pada Krisna yang ada di sebelah belakang.

Krisna menoleh, lelaki yang sedang berjongkok menghitung itu berdiri, berjalan menghampiri dua temannya.

"Aman lah. Gue yang ngurus gitu loh." Sahut Krisna bangga.

Elang dan Seno terkekeh, "Bagus bagus." Timpal Elang.

"Berarti lusa kita bisa pembukaan outlet ya." Lanjt Elang yang segera diangguki oleh dua orang di sampingnya.

Krisna merangkul bahu Elang santai, "Gimana Lang, istri lo?." Tanyanya dengan nada riang.

Elang melirik, "Alhamdulillah bro, jalan dua bulan." Sahut Elang senang.

Krisna dan Seno langsung tersenyum lebar, "Gokil. Sehat sehat dah yak si Lea. Jagain lo yang bener, urusan outlet kita juga bisa handle Lang, santai. Ya kan Sen?."

"Yoi, gampang." Timpal Seno.

"Tengkyu Sen, Na. Gua juga bakal bantuin terus walopun mungkin bakal jarang ke Outlet nanti ya."

"Sans."

Elang tersenyum, "Yaudah, gue ke ruangan dulu ngurus data data. Tolong yang disini ya Sen, Na." Titahnya ramah.

Seno dan Krisna mengacungkan jempolnya. Lelaki dengan headphone yang terpasang di lehernya itu melenggang pergi. Ia kembali memasuki ruangan. Ketika Elang membuka pintu, Lea masih bermain ponsel, gadis itu duduk santai di sofa.

"Le, mau sesuatu ngga?." Tanya Elang ketika sudah didepan Lea.

Gadis itu mengangkat wajahnya, "Emm, belom mau apa-apa. Kenapa El?." Jawab Lea.

Elang tersenyum, mengusap pucuk kepala gadis itu. "Ngga papa. Aku mau ngurus data dulu, kamu kalo mau apa-apa bilang aja oke." Tmbah Elang.

Lea ikut tersenyum, ia mengangguk. Lalu Elang berjalan ke kursi kerjanya, memasang headphone dan mulai merapihkan data. Sedangkan Lea juga kembali pada kegiatan nya.

Acha

Lee

hm?

Gue stres

Ngapa lu?

Skripsi sialan

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang