38-Kejutan Yang Tak Diinginkan

92 3 0
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

******

"Lang, gece sini. Anton udah kita dapetin." Jelas Seno dari ujung sana.

Mata Elang melebar, "Anton udah ditemuin?." Beonya.

Seno bergumam, "Ke kantor polisi sekarang, kita suruh dia buka suara."

"Oke oke gue kesana sekarang."

Elang memutuskan panggilannya. Lelaki itu berjalan keluar ruangannya menuju kamar. Saat membuka pintu, Lea sedang membaca buku diatas kasur.

Lelaki itu segera membuka lemari dan mengganti pakainnya. Lea yang sedang membaca buku itu tidak memerhatikan sama sekali ama yang Elang lakukan, bahkan spertinya gadis itu tidak sadar ada Elang dikamar.

Dirasa ada yang duduk di tepi kasur, Lea tetap acuh. Matanya bergerak ke kanan dan kiri membaca setiap baris dari isi buku tersebut.

"Le." Panggil Elang yang sudah duduk di tepi kasur sambil memperhatikan gadisnya.

Lea diam, "Lea." Panggil Elang lagi.

Gadis itu masih diam, dirinya tenggelam dalam dunia fantasi.
Sebal karena di abaikan, Elang mencubit pipi Lea gemas, menariknya agar wajah manis itu menghadapnya.

"Leaaaa." Rengek Elang. Lelaki itu mencebikkan bibir bawahnya.

Lea mendengus, "Apa sih?." Sewot Lea.

"Aku pergi dulu ya." Izin Elang

"Yaudah pergi aja."

Elang mendelik, "Ngga nanya gitu mau kemana?." Cibirnya seraya melepas cubitan pelan di pipi Lea.

"Mau kemana emang?." Tanya Lea datar.

"Perasaan kemaren ni anak sosweet, kenapa sekarang jadi cuek lagi? Anak ambivert emang susah ditebak." Dumel Elang dalam hati.

Tangan kekar Elang mengambil buku milik Lea, lalu di simpan diatas nakas.
"Ke kantor polisi, Anton udah ditemuin." Jelas Elang singkat.

Mata Lea membulat. Tubuhnya seketika menegak, matanya berbinar penasaran.

"Serius?." Pekik Lea yang membuat Elang tersenyum kecil seraya mengangguk.

"Alhamdulillah. Yaudah, kamu pergi selesaiin urusan kamu biar cepet kelar deh. Semangat ya. Kalo ada apa apa cerita sama aku." Lanjut gadis itu.

Elang semakin melebarkan senyumannya, "Makasih ya Le. Yaudah aku pergi dulu, kamu kalo ada apa-apa dirumah bilang aku ya. Aku sampe sore kayanya."

Lea tersenyum mengiyakan. Tangan Elang mengacak rambut Lea gemas. Lalu di peluk sejenak gadis itu, mengisi kekuatan yang sepertinya akan terkuras habis hari ini.

"Ngapain meluk meluk?." Cetus Lea galak. Percayalah, kalau gadis itu masih canggung karena kejadian semalam.

"Ngisi energi." Jawab Elang singkat. Ia menadahkan dagunya diatas pucuk kepala Lea. Membelai lembut rambut gadis itu.

Jantung Lea kembali berdebar, dengan rasa canggung, ia perlahan membalas pelukan itu. Mengusap sayang punggung Elang memberi kekuatan.

"Jangan lupa doa ya El. Ganbatte."

Elang mengurai pelukannya, "Yaudah aku pergi ya."

Lea mengangguk, lalu ikut berdiri mengikuti Elang. Gadis itu mengantar kepergian Elang sampai depan pintu. Lalu kembali ke kamarnya dan meneruskan bacaannya.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang