6-Perkembangan

127 6 1
                                    

Jangan lupa vote and komen😊
Hope you'll enjoy

*****

"Ga kerasa ya kaula muda, udah dua jam nih kita nemeni kalian malam ini. Buat nutup waktu kita kali ini, gue punya sebuah lagu buat kalian kaula muda. Bts, boy with luv." Ucap Lea riang mengakhiri siarannya malam ini.

Ya, Lea sedang kerja part time di sebuah stasiun siaran radio yang lumayan terkenal di kalangan pemuda.

Ia menaruh headphone yang ia kenakan. Kemudian turun dari kursinya dan merapihkan barang di ruangan itu.

"Le, jam kerja lo udah selesai. Ga mau pulang?." Tanya Farel, teman kerja Lea.

"Iya ini gue mau balik. Ngerapihin barang siaran dulu ini. Berantakan banget." Jawab Lea santai.

Lelaki bernama Farel tadi terkekeh, sudah biasa dengan Lea yang suka lupa jam kerjanya.

"Udah sini gue aja yang nerusin. Lo udah capek kan?." Farel mengambil alih barang itu. Menggeser sedikit tubuh Lea.

"Eehh, Rel udah ih gapapa. Lo balik duluan aja." Elak Lea.

Farel tersenyum, "Ini gua lagi ngeberesin Le, gimana mau balik?."

Lea mendengus, "Yaudah. Tengkyu Rel. Gue balik duluan kalo gitu." Lea beranjak meninggal Farel. Tak ingin berlama-lama dengan situasi seperti itu.

Sedangkan Farel melihat kepergian Lea, tersenyum kecil. "Jutek bat si." Gumam Farel.

****

Lea merebahkan tubuhnya, bekerja sampai larut malam begini membuatnya lelah. Ia sudah rapih dengan piyama panjangnya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Lea bangkit dari tidurnya. Ada Lia disana, membawa satu gelas susu dingin ditangannya.

"Mamah? ko Lea ga tau mamah udah pulang?." Tanya Lea.

"Kamu nya ga dengar tadi mamah buka gerbang. Bang Leo aja juga udah pulang." Jelas Lia.

Lea cengengesan, "Kenapa mah?."

"Soal perjodohan itu, lusa kita makan malam bersama mereka ya?. Kita bicarakan bersama." Ucap Lia lembut.

"Hah? ng-ga kecepetan? Lea juga belum bilang iya loh mah." Gadis itu membulatkan matanya. Tubuhnya merosot, tidak setegap tadi.

"Ngga sayang, nanti kamu liat sendiri calonnya gimana. Mamah yakin kamu langsung setuju." Lia terkekeh.

"Dih, emang siapa sih? percaya bngt kalo Lea bakal kepincut deh mamah." Lea memicingkan matanya. Menatap Lia mengintimidasi.

"Haha, kepo kan? nanti kamu tau. Mamah yakin kamu bakal setuju pokoknya."

"Yaudah terserah mamah."

"Nanti pake dress yang bagus ya. Dress loh Le, jangan celana ato rok yang biasa kamu pakai." Lia mengingat kan.

"Mah, mana bisa?." rengek Lea

Satu tangan Lia memegang bahu anaknya, "Bisa dong. Ntar kamu dandan yang cantik."

"Iya-iya." Pasrah Lea.

Lia tersenyum, "nih mamah bawain susu." Wanita paruh baya itu menyodorkan segelas susu yang dari tadi ia genggam.

"Makasih mah." Ujar Lea.

cup

"Masama sayang. Mamah kebawah dulu ya." Pamit Lia setelah mengecup pipi kanan anak putrinya.

ELeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang