Epilog | TRAILER 17+

20.7K 836 20
                                    

"Lepas!"

Satu anak panah melesat dengan cepat tepat mengenai titik hitam pada papan panah di depan sana, bersamaan dengan itu suara nyaring seorang gadis dengan pita merah yang mengikat rambut coklat nya itu memenuhi Indra pendengaran anak laki laki yang sedang fokus mengasah busur panah nya.

"Kak Kenzie hebat!" Laura berlari kecil menghampiri anak laki-laki yang kini melirik sekilas kearah nya dengan datar.

"Pergi ke teras, bermain lah dengan Marrie jangan mengganggu ku." Ucap Kenzie dingin membuat gadis kecil itu menekuk wajahnya kesal.

"Pelit," gumam Laura kesal. Tapi sayangnya suara gadis itu masih bisa di tangkap dengan jelas oleh kakaknya.

"Apa kau bilang?" Kenzie menatap dingin Laura yang kini membulatkan matanya kaget, gadis itu berlari dengan kaki mungilnya beranjak keluar dari lapangan tempat berlatih Kenzie.

Kenzie yang melihat adiknya kini sedang mengambil beberapa bonekanya yang tergeletak begitu saja di lantai hanya bisa menghela nafas lelah.

"Adik mu pasti akan tumbuh jadi wanita yang cantik," ucap Gabriel membuat Kenzie menghentikan kegiatannya untuk beberapa saat sebelum mengambil busur panah nya dan kembali memulai membidik seekor burung yang berada di atas pohon, butuh konsentrasi tinggi saat ingin membidik sebuah objek yang hidup.

"Dadah kak Gabriel!"

Gabriel tersenyum miring saat melihat Laura yang melambaikan tangan nya kearah nya sebelum pergi.

"Sepertinya aku mengencani adik mu nanti," ucap Gabriel dengan santainya.

Satu anak panah melesat dengan cepat menancap di ujung pohon membuat burung yang berada di samping nya langsung terbang, Kenzie gagal memanah mangsa nya untuk pertama kali dan tentu saja itu bukan hal yang biasa.

Kenzie menatap tajam kearah Gabriel, ia berjalan dengan sangat kearah temannya itu. Dan untuk pertama kalinya Gabriel membuat seorang Kenzie Martinez yang terkenal dengan sikap acuhnya merasa terusik.

"Jangan pernah berani berfikir menyentuh Laura  jika kau masih ingin hidup," ucap Kenzie tajam.

Gabriel terkekeh kecil sambil mengangkat tangannya menyerah. "Just kidding dude,"

Kenzie menghembuskan nafasnya kesal, ia merapikan barang barang membuat Gabriel berdecak malas. "Ayolah aku kan cuman bercanda," ucap Gabriel sambil merangkul bahu Kenzie, pria itu tersenyum jail kerahnya membuat ia ingin sekali melayangkan satu tinjuan di mukanya.

"Kak Kenzie!" Suara teriak kan itu membuat Kenzie memalingkan pandangannya pada Laura yang berjalan kearahnya dengan sebuah paper bag di tangan nya dan kali ini gadis itu sudah mengganti baju santai nya dengan gaun putih yang tampak menawan.

"Liat daddy beliin Laura baju sama Boneka baru!" Ucap Laura sambil tersenyum manis.

Gabriel yang melihat itu tertegun untuk beberapa saat, sedang kan Kenzie yang menyadari pria brengsek di samping nya itu terus menatap adiknya langsung menepis kasar tangan Gabriel di pundak nya dan berjalan kearah Laura.

"Sudah aku bilang untuk tidak menganggu ku saat berlatih bukan," Kenzie mengangkat tubuh kecil Laura di gendongan nya.

Laura menekuk wajahnya kesal karena tidak mendapat respon apapun tentang baju baru yang ia pakai.

"Tapi kan aku mau liatin baju baru yang di beliin daddy ke kak Kenzie," ucap Laura menatap mata Kenzie.

Tanga mungil itu melingkar di leher Kenzie, dan kepala nya bersandar di pundak kakaknya membuat nya bisa melihat Gabriel yang berdiri di belakang keduanya.

The Angel Of Death [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang