🥀: I see red- Everybody Loves An Outlaw
--------Alexa menatap sebuah bingkai foto yang menunjukan seorang anak perempuan yang sedang tersenyum lebar yang tak lain adalah dirinya sendiri, masa itu tampak sudah cukup lama berlalu hingga ia tidak ingat kapan terakhir kalinya ia bisa tersenyum selebar itu.
"Alexa!" Suara panggilan itu seolah membuat kesadarannya kembali, Alexa mengangguk kecil saat melihat Sandra salah satu teman dan anggota tim nya yang melambaikan tangan kearahnya.
Hari ini Alexa dan beberapa teman satu tim nya akan melakukan beberapa latihan, salah satunya latihan menembak dan memanah.
Alexa memakai penutup telinga dan kacamata transparan miliknya, ia menatap titik merah yang berada jauh di ujung sana dengan tatapan tajam. Pikirannya harus fokus kesatu titik untuk bisa mencapai apa yang ingin ia tuju, ia tidak pernah gagal dalam hal menembak karena setiap ia menarik pelatuknya maka peluru itu akan selalu tepat mengenai targetnya.
Alexa menarik nafas dalam-dalam, dan dalam hitungan ketiga.
"Tembak!"
Dor
Tepat sasaran.
"Lumayan." Ucap Steve yang sedang bersandar di dinding kaca yang menjadi pembatas luar dan ruangan dalam.
Alexa membuka penutup telinga dan kacamatanya, ia memberikan pistol di tangannya pada Steve. Pria itu menaikan sebelah alisnya bingung, walau akhirnya ia tetap menerimanya.
"Tembakan tiga peluru mengenai tiga titik itu, jangan sampai meleset." Tantang Alexa membuat pria itu tersenyum miring.
Steve berjalan mendekat kearah Alexa, tubuhnya maju hingga kepalanya kini berada tepat di samping wanita itu.
"Hadiah apa yang akan kau berikan kalau aku menang?" Tanya Steve.
Alexa mengangkat bahunya acuh.
"Satu permintaan." Ucap Alexa sambil menepuk pelan bahu Steve lalu berjalan begitu saja melewati pembatas ruangan. Ia bisa melihat Steve yang tampak sangat percaya dirinya dari balik kaca.
Pria itu mulai membidik sasarannya, dan hanya dalam waktu beberapa detik tiga peluru sudah melesat begitu saja menembus tiga titik merah membuat senyum Alexa mengembang sinis.
Steve mengangkat pistol di tangannya, meniup pelan asap yang keluar dari ujung pistol. Alexa sangat tahu apa maksud pria itu melakukan itu, tak lupa senyum bangga yang terukir di wajah Steve seolah ia baru saja memenangkan lotre.
"Apa kau masih tidak mau mengakui bahwa dia hebat?" Sandra yang berada di sampingnya bertanya sambil senyum miring.
Alexa memutar bola matanya malas. "Dasar sombong." Ucap Alexa sinis melihat Steve yang sudah memasuki ruangan dan berjalan kearahnya.
"Bagaimana?" Tanya Steve sambil menaik turunkan alisnya.
Alexa mengakar dagunya menantang.
"Biasa saja." Balas Alexa cuek lalu pergi begitu saja melewati Steve yang kini sudah mengejar dan merangkul tubuhnya dengan cukup kuat.
Alexa memukul kasar tangan Steve yang terasa mencekik lehernya.
"Tapi aku belum bilang apa permintaan ku." Ucap Steve tanpa melepaskan rangkulan tangannya pada leher Alexa.
Alexa memutar bola matanya malas.
"Apa?"
Steve tersenyum puas, pria itu terdiam sejenak memikirkan permintaan apa yang akan ia ajukan. Langkah nya yang panjang membuat Alexa yang lebih pendek kini harus sedikit berlari untuk menyesuaikan langkah pria di sampingnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death [Completed]
Romance[Completed] Highest Rank: #1 in action [22-06-2021] #2 in Bilionaire [18-06-2020] Follow terlebih dahulu untuk dapat informasi tentang cerita ini. 17+ "Jangan harap kau bisa kembali saat kau dengan sengaja memasuki kehidupan ku Alexa." ...