Suasana ruangan itu tampak sangat memanas, Alexa menatap tajam Arthur yang hanya tersenyum miring menatapnya. Satu tepukan di pundaknya membuat tangannya segera melepaskan cengkraman pada kerah baju Arthur.
"Mereka pasti tidak jauh, disini hanya akan membuang waktu." Ucap Steve.
Alexa menghela nafas gusar lalu berjalan keluar dari ruangan itu.
"Amankan dia, jangan sampai dia kabur." Sinis Alexa.
Arthur melipat kedua tangan di depan dadanya. "Aku akan menunggu mu, tenang saja."
Alexa mendesis kesal lalu kembali segera menyusuri setiap lorong panjang yang ternyata mengarah pada satu lift khusus, lampu lift yang menyala menandakan mereka pasti sudah pergi dengan lift tersebut.
"Lantai 41?" Steve mengerutkan dahi saat melihat angka yang di tuju lift tersebut adalah lantai teratas.
Alexa menatap Steve dengan mata membulat, tidak salah lagi. Reymond pasti menggunakan atap sebagai jalan keluar mereka.
"Atap!" Ucap Alexa dan Steve seolah pikiran keduanya terhubung begitu saja.
Dengan cepat Alexa berlari menuju lorong dimana lift yang mereka gunakan tadi berada, di sana sudah banyak tubuh orang-orang yang tidak berdaya.
Alexa menekan lantai 41 dengan tak sabaran, angka di atas lift yang terus bertambah membuat Alexa langsung menyiapkan senjatanya, mengisinya amunisi nya hingga penuh.
Steve melirik sekilas kearah Alexa, pria itu melepaskan rompi anti pelurunya dan memberikan nya kepada Alexa.
Alexa mengerutkan dahinya. "Pakai saja aku tidak membutuhkan nya."
Alexa memang tidak memakai rompi anti peluru miliknya karena saat berusaha menghadapi anak buah Reymond ia terkena satu tembakan di perutnya dan membuat rompi miliknya rusak.
"Pakai." Ucap Steve seolah tidak menerima penolakan.
Angka sudah menunjukan lantai 38 dan Alexa tidak ingin membuang waktunya dengan berdebat. Ia mengambil rompi milik Steve dan memakainya, ia sudah bersiap-siap saat pintu lift terbuka dan langsung menampakkan beberapa anak buah Reymond yang tampak terkejut melihat kedatangan keduanya.
Suara tembakan kembali memenuhi telinganya, percikan api yang keluar dari senjatanya mulai memenuhi penglihatannya. Satu persatu orang-orang berpakaian hitam itu jatuh. Alexa menatap kearah Steve dan memberikan aba-aba untuk berjalan menuju atap.
Alexa dan Steve berjalan menaiki anak tangga menuju atap gedung, Steve menembak pelurunya pada pintu besi di depannya hingga terdapat puluhan lubang-lubang dan bersamaan dengan itu suara ringisan beberapa orang yang seperti nya terkena tembakan.
Pintu besi di depannya roboh seketika. Angin malam hari yang berhembus dengan begitu kuat membuat Alexa menyipitkan Matanya. Suara mesin helikopter membuat fokusnya tertuju pada seorang pria dengan topeng di wajahnya yang baru saja akan menaiki helikopter tersebut.
Alexa menembak kan senjatanya pada baling-baling helikopter berusaha untuk membuat benda itu kehilangan fungsinya. Tapi bersamaan dengan itu seorang wanita menatap tajam dirinya. Aurora mengarahkan pistol nya dan menembaki Alexa dengan senjatanya.
Reymond yang melihat itu langsung segera menghentikan Aurora dengan mencengkram kuat tangan wanita itu, Aurora dengan nafas memburu menatap Alexa yang segera berlindung di balik tembok-tembok bangunan.
"Masuk atau ku habisi kekasih mu itu." Aurora menggeram kesal karena Reymond masih berdiri di tempat sambil menatap kearah Alexa yang mulai kembali di sibukkan dengan anak buahnya yang berdatangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death [Completed]
Romance[Completed] Highest Rank: #1 in action [22-06-2021] #2 in Bilionaire [18-06-2020] Follow terlebih dahulu untuk dapat informasi tentang cerita ini. 17+ "Jangan harap kau bisa kembali saat kau dengan sengaja memasuki kehidupan ku Alexa." ...