"Apa sakit?" Alexa meringis pelan saat mengobati luka pada wajah Reymond, walau bukan ia yang merasakannya tapi Alexa yakin luka itu cukup meninggalkan rasa sakit yang lumayan.
Apa lagi saat mengingat Steve bukanlah pria biasa pada umumnya, pria itu sejak awal selalu di juluki panglima perang karena keahliannya dalam berkelahi dan menggunakan berbagai macam senjata.
Sentuhan lembut pada pipi nya membuat Alexa mengangkat sebelah alisnya bingung. "Sakit?" Tanya Alexa dengan nada hati-hati.
Reymond menggeleng kecil, luka kecil yang pria itu berikan tidak ada apa-apa nya jika di bandingkan luka yang pernah ia dapatkan. Bahkan berhadapan dengan maut pun tidak akan membuat kaki nya bergetar sama sekali.
"Tidak, ini hanya luka kecil." Reymond tersenyum kecil membuat Alexa justru merasa semakin bersalah.
Sebenernya kenapa Steve melakukan semua itu, pria itu selalu bertingkah aneh kepadanya. Alexa tidak munafik, ia tahu betul apa maksud dari perlakuan Steve padanya. Tapi tidak seharunya pria itu melakukan itu di saat dia sendiri sudah memiliki pasangan.
"Ada apa?" Alexa mengerjap kan matanya saat merasakan tangan Reymond yang menyentuhnya tangannya.
Alexa menggeleng kecil, ia lalu bergegas membereskan bekas perban dan obat-obatan yang baru saja ia gunakan. alexa baru saja akan beranjak dari tempatnya sebelum suara Reymond membuat langkahnya seolah melayang begitu saja.
"Kau tidak memiliki hubungan spesial dengan Steve kan Alexa?"
Hubungan spesial? Tidak, ia tidak pernah memiliki hubungan seperti itu dengan Steve. Baginya ia dan Steve hanya dua orang asing yang tidak sengaja di pertemukan di tempat kerjanya.
"Tidak." Balas Alexa lalu berjalan keluar kamar meninggalkan Reymond yang kini mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Satu tinjuan melayang menghantam tembok kamar membuat bekas memar di tangannya tampak begitu jelas. Nafasnya yang memburu dengan mata yang menatap tajam tembok di depannya.
"Mereka pernah menjalin hubungan spesial, bisa di katakan mereka mantan kekasih dan tidak sengaja kembali di pertemukan di beberapa misi."
Perkataan Bennet beberapa menit lalu seolah membuat keinginan untuk menghancurkan dan menjauhkan pria itu dari kehidupan Alexa semakin besar.
"Akan ku hancurkan kau Steve."
-------
Steve menegak cairan bening itu dengan wajah gusar, di angkat gelas ke tujuh nya dengan tatapan tajam. Bayangan Alexa yang berciuman dengan Reymond terus terputar di otaknya membuat emosi yang baru padam itu kembali memuncak.
"Kenapa Alexa? Semudah itu kau menghapus ku dalam hidup mu." Gumam Steve menatap sendu sebuah foto dimana seorang wanita dengan mata indah itu tersenyum lebar di pelukan seorang pria. Dua orang itu tidak lain adalah dirinya dan Alexa. Foto itu di ambil tepat saat ulang tahun Alexa yang ketujuh belas tahun.
Hari itu adalah hari paling membahagiakan dalam hidupnya, dan menjadi hari terakhirnya bisa tersenyum selebar itu. Setelah hari itu hubungannya dengan Alexa berantakan begitu saja, wanita itu menghilang dari hidupnya.
Melihat Alexa yang menatap datar dirinya tiga tahun yang lalu membuat dirinya untuk sesaat sedang berhalusinasi. Ia tidak menyangka akan bertemu wanita itu di salah satu misi nya, dan di hari itu juga kehidupannya seolah kembali secara perlahan.
Hatinya mulai menghangat saat ia bisa kembali lebih dekat dengannya, tapi entah kenapa melihat Alexa yang bisa tersenyum dan tertawa lepas di hadapan pria lain membuat hatinya memanas tidak terima saat wanita itu telah berhasil melupakan semuanya dan hanya dirinya yang masih terjebak dalam masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death [Completed]
Romance[Completed] Highest Rank: #1 in action [22-06-2021] #2 in Bilionaire [18-06-2020] Follow terlebih dahulu untuk dapat informasi tentang cerita ini. 17+ "Jangan harap kau bisa kembali saat kau dengan sengaja memasuki kehidupan ku Alexa." ...