Seorang pria berjalan memasuki sebuah ruangan dengan pencahayaan yang kurang, hanya ada satu lampu berwarna kuning yang menjadi penerangan di tempat itu.
Mata tajam itu menatap sebuah bingkai foto yang tergantung megah di dinding ruangannya, ruangan itu hanya berisi satu meja kerja dan kursi dengan rak yang penuh dengan senjata di setiap sisinya.
Pria itu mengambil satu batang rokok, di hisap lalu di hembuskan seperti itu terus hingga hisapan terakhirnya. Matanya tak pernah beralih dari foto seorang wanita di hadapannya, tangan kirinya kini sudah terisi dengan satu gelas champange yang siap untuk di minum kapan pun.
"Bitch." Ucapnya pelan.
Senyum miring terukir di wajah tampan-nya membuat siapa saja yang melihatnya akan bergidik ngeri melihatnya, mata tajam itu seolah menyiratkan kebencian yang sangat mendalam. Tangannya mulai mengepal seiring berjalan waktu, ingatan itu kembali menghantuinya membuatnya tanpa sadar mulai mengeratkan pegangan pada gelas di tangannya.
Prakk
Bunyi pecahan gelas terdengar cukup keras menguasai setiap penjuru ruangan berlatar hitam itu. Tetesan darah pada tangannya tidak membuat pria itu bergerak dari tempatnya, tangan kirinya yang penuh dengan darah terangkat mengusap kasar foto wanita di depannya. Tangannya seolah menangkup sebelah pipi wanita yang kini sedang tersenyum lebar di atas hamparan pasir putih, senyum sinis tercetak di wajahnya yang liciknya.
"Aku pasti akan menemukannya sayang. Dia akan mati di tangan ku karena berani menyentuh mu."
------------
Alexa mengembuskan nafas kesal saat menatap dirinya sendiri di balik cermin, tubuhnya kini sudah terbalut dress merah semata kaki. Cukup sopan jika di lihat dari depan tapi tidak jika dari belakang, potongan rendah yang membuat punggungnya terekspose begitu saja, membuat siapapun bisa melihat lekuk tubuhnya dengan jelas, dan jangan lupakan kaki jenjangnya yang akan terlihat setiap kali ia berjalan.
"Akan ku bunuh kau." Ucap Alexa tajam.
Carrie tersenyum puas menatap sahabatnya yang kini sudah cantik dengan gaun merah pilihannya, sedangkan dia sendiri sudah terbalut dress putih yang tampak terlihat sederhana.
"Apa aku harus pakai baju ini?!" Tanya Alexa menatap tajam Carrie yang menatapnya tanpa rasa bersalah.
"Tentu saja, lagian kau terlihat sangat cantik menggunakan baju itu." Carrie mengangkat bahunya acuh, wanita itu berjalan menuju lemari tempat ia menyimpan semua koleksi tas branded-nya.
"Sepertinya tas ini bagus." Carrie memberikannya sebuah tas kecil berwarna silver membuat Alexa menggelengkan kepalanya kuat.
"Tidak, aku akan tetap memakai tas ku." Ucap Alexa memaksa.
Carrie memutar bola matanya malas menatap sebuah tas ransel berwarna hitam yang tergeletak di kasurnya. "Tas itu tidak akan cocok dengan gaun mu Alexa, lagipula siapa yang memakai tas seperti itu di era seperti ini. Kau harus segera membuangnya, itu benar-benar ketinggalan jaman." Ucap Carrie.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death [Completed]
Romance[Completed] Highest Rank: #1 in action [22-06-2021] #2 in Bilionaire [18-06-2020] Follow terlebih dahulu untuk dapat informasi tentang cerita ini. 17+ "Jangan harap kau bisa kembali saat kau dengan sengaja memasuki kehidupan ku Alexa." ...