Chapter 45: Sacrifice

11.7K 959 151
                                    

Reymond menggeram kesal menatap pintu kayu berwarna coklat di depannya, jam sudah menunjukan pukul lima sore yang berarti waktu keberangkatan mereka hanya tersisa satu jam lagi.

Reymond melirik ponsel nya, sudah ada belasan pesan yang ia kirimkan pada ponsel Aurora tapi wanita itu tidak membalas satu pun pesannya. Entah apa yang sedang ia lakukan hingga Berjam jam lamanya.

Sergio menghela menarik nafas dalam-dalam, untuk pertama nya ia merasa khawatir akan putrinya. Selama ini Aurora tidak pernah melakukan sesuatu tanpa sepengetahuannya, tapi kali ini putrinya itu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun dan itu membuatnya sedikit merasa khawatir. Hanya ada satu nama yang terbesit di kepala Sergio saat mengetahui Aurora yang pergi begitu saja.

"Apa tidak ada kabar dari Aurora?" Tanya Sergio membuat kini perhatian Reymond beralih menatap sosok ayahnya yang sedang duduk dengan secangkir teh di tangannya.

Reymond menghela nafas singkat. "Belum."

Sergio menyandarkan tubuhnya, ia memijat pelipisnya yang mulai berdenyut. Dalam keadaan seperti ini terlalu berbahaya jika anak itu berkeliaran sembarangan. Apa lagi wajah wanita itu pasti sudah terdaftar dalam buku merah yang pastinya akan di incar dari banyak agen pemerintah.

"Coba lacak keberadaan nya."

Reymond terdiam beberapa saat, ia memberi kode kepada Bennet untuk mengambilkan laptop miliknya. Reymond memasukan beberapa kode rahasia sebelum sebuah alat pemindai mulai mencari lokasi terakhir Aurora melewati ponsel wanita itu.

Dahi Reymond mengerut bingung saat sebuah titik merah sudah terpampang di layar laptopnya dan menunjukkan sebuah alamat yang sangat familiar di matanya.

"Bagaimana?" Suara Sergio di belakang sana membuat Reymond tersadar dari lamunannya. Ia berbalik menatap ayahnya dengan tidak yakin.

"Dimana dia?"

Reymond berdehem kecil sebelum menatap lekat mata Sergio.

"Apartemen Alexa."

----------

Alexa melempar handuknya ke atas tempat tidur, ia membuka laptopnya dan mengetik sebuah surat pengunduran diri. Matanya terpejam, ia tidak tahu harus berbuat apa saat ini. Malam ini Reymond akan pergi meninggalkan kota, itu tandanya kesempatan untuk memasukan pria itu ke dalam sel penjara akan sangat kecil. Akan butuh waktu bertahun-tahun untuk kembali mendapatkan kesempatan seperti ini.

Dan perlu seumur hidupnya untuk merasakan perasaan yang ia rasakan saat ini, ia tidak bisa mengkhianati negaranya tapi ia juga tidak bisa membiarkan pria yang ia cintai berada di balik sel penjara. Jadi Alexa akan memilih untuk melepaskan keduanya, pekerjaan nya mau pun cintanya. Bersama hanya akan membuat keduanya mendapat banyak masalah, tidak akan ada kisah indah jika ia dan Reymond menjalin sebuah hubungan. Hubungan yang di awali dengan sebuah kebohongan tidak akan pernah bisa berjalan dengan baik.

Bunyi bel pintu apartemen membuat Alexa berbalik menatap pintu kamarnya, dahinya mengerut bingung menatap jam dinding yang menunjukan pukul tiga sore. Alexa memacu langkahnya berjalan keluar dari kamarnya dan berjalan menuju pintu utama. Pintu coklat di depannya terbuka menampakkan dua sosok pria dengan masker dan kacamata hitam yang menutupi wajahnya, tapi dengan hanya mencium aroma khas tubuh pria itu Alexa bisa langsung mengenali nya.

"Kau tidak seharusnya ada di sini." Ucap Alexa dingin.

Reymond membuka masker hitam yang menutupi setengah wajahnya. "Dimana Aurora?"

Alexa menaikan sebelah alisnya. "Kenapa kau tanyakan itu pada ku Mr. Martinez, dia adik mu jadi harusnya kau lebih tahu kemana dia pergi." Ucap Alexa sinis.

The Angel Of Death [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang