Davis menghela nafas gusar mendengar perkataan wanita di depannya ini. "Kau yakin tidak meninggalkan jejak saat kau menghabisi Angelo?"
Alexa memutar bola matanya malas. "Aku tidak menghabisinya, dia mati sendiri karena kebodohannya."
"Jangan berpikir karena aku tidak ada di tempat kejadian aku jadi tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi." Ucap Davis.
Alexa membenarkan posisi duduknya, menatap Davis dengan wajah serius. "Aku memang mengirimnya ke neraka, tapi aku yakin tidak meninggalkan jejak sedikitpun." Jawab Alexa, ia mengingat dengan detail keadaan jalanan saat itu. Tidak ada satupun orang yang melihatnya saat itu, tidak ada.
Davis melipat kedua tangannya, berpikir sejenak. Ia tidak boleh mengambil resiko, targetnya kali ini tidak bisa di remehkan sama sekali. Tapi jika orang yang menjebak Alexa saat itu adalah ulah mafia itu kenapa ia tidak membunuh Alexa seperti agent-agent sebelumnya.
Pria itu hanya menginginkan Alexa, dan masih belum di ketahui apa yang di inginkan ya dari wanita ini.
"Kita harus berhati-hati, pria ini sangat licik." Ucap Davis.
Alexa terdiam. Yah, ia akui targetnya kali ini cukup cerdik. Dia pasti telah memasang alat memasang alat penyadap pada mobil Angelo pada malam itu, tapi bagaimana bisa dia mengenali suaranya.
"Davis." Panggil Alexa, pria paruh baya itu menatapnya dengan wajah bertanya.
"Sepertinya kita kedatangan penyusup."
Davis mengerutkan dahinya bingung. "Bagaimana kau yakin?"
Alexa mengangkat bahunya acuh, instingnya selalu benar.
Davis mengangguk paham. "Baiklah, ambil waktu libur beberapa hari. Kita harus tetap berjaga, jika pria itu tahu identitas asli mu dia pasti akan membunuh mu. Tugas mu akan di ambil alih oleh Steve untuk sementara waktu."
Alexa bangkit dari duduknya, dan melangkah pergi. "Pastikan kau segera menemukan penghianat itu." Ucap Alexa sebelum menghilang di balik pintu.
Davis menyenderkan tubuhnya ke kursi duduknya, menatap sebuah biodata salah satu pria asing yang menjadi korban tadi malam.
Spanyol dan Italia?
Kedua ada apa dengan kedua Negera tersebut. Dari semua data ke enam pria itu mereka sama-sama berasal dari Spanyol dan terakhir terlacak keberadaanya sekitar satu bulan yang lalu di Italia.
Davis menghela nafas gusar, sepertinya tanpa ia sadari dirinya sudah tertinggal beberapa langkah di belakang. Jika dugaannya benar bahwa mereka semua anak buah dari pria itu, maka Alexa seharusnya berada dalam bahaya
Tapi satu yang bisa ia simpulkan, pria itu belum mengetahui indentitas Alexa. Karena jika sampai tahu, mereka pasti tidak segan untuk menembak Alexa pada malam itu.
Yah, ia sangat yakin akan hal itu.
------------
"Warna merah, hitam, atau biru?" Carrie menunjukan tiga pasang gaun yang tampak indah sekaligus mengerikan.
"Tidak satupun." Alexa mendengus malas, setelah menghabiskan waktu paginya di markas ia harus kembali menghabiskan waktu sorenya di tempat terkutuk ini.
"Ayolah kau harus bersiap! Kita hanya punya waktu dua jam lagi sebelum para tamu datang Alexa!" Carrie menggerutu kesal. Memang salahnya membuat wanita itu jadi menekuk wajahnya, Carrie sudah menyuruhnya datang sejak tadi siang tapi Alexa tidak membutuhkan waktu berjam-jam hanya untuk memakai baju dan mengoleskan bedak ke wajahnya bukan.
"Tenanglah, kita masih punya waktu dua jam. Aku hanya perlu lima belas menit untuk bersiap." Alexa berjalan kearah lemari pakaian Carrie yang berisi puluhan bahkan ratusan gaun mewah dengan harga fantastik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death [Completed]
Romance[Completed] Highest Rank: #1 in action [22-06-2021] #2 in Bilionaire [18-06-2020] Follow terlebih dahulu untuk dapat informasi tentang cerita ini. 17+ "Jangan harap kau bisa kembali saat kau dengan sengaja memasuki kehidupan ku Alexa." ...