Los Angeles, Amerika Serikat
10:00 PMAlexandra Brown. Perempuan yang memiliki iris mata biru laut itu menatap seorang pria di depannya dengan intens. Dua gelas champange sudah menemani kedua insan tersebut sejak setengah jam terakhir ini.
Keadaan club yang cukup ramai tidak membuat keduanya terganggu sama sekali. Tidak ada yang membuka suara, keduanya hanya saling berpandangan sambil meneguk minuman mereka dengan diam.
"Kau tidak pernah berubah Alexa." Ucap pria dengan rambut pirang itu memecahkan keheningan yang ada.
Alexa mendengus kecil, memutar bola matanya malas.
"Begitupun kau, Steve."
Pria bernama Steve itu mengeluarkan sebuah flashdisk berwarna hitam dari kantung jaketnya dan memberikannya kepada Alexa, sepertinya pria dengan rambut pirang itu memang tidak pernah berubah sama sekali. Tidak suka berbasa-basi.
Alexa menaikan sebelah alisnya menatap sebuah flashdisk yang tergeletak di depannya lalu menatap kembali kearah Steve. Seolah mengerti dengan tatapan yang di berikan Alexa Steve membuka tasnya dan menyodorkan sebuah berkas kepada Alexa.
"Bos menginginkannya."
Alexa mengambil flashdisk yang tergeletak di meja dan mengamatinya untuk sesaat. Hanya flashdisk biasa, tidak ada yang spesial.
"Maaf tapi sepertinya bos mu itu harus mencari orang lain untuk mendapatkannya, karena aku sekarang sedang berada di masa liburan. Kau ingat?" Alexa meneguk champange terakhirnya dengan tatapan mata yang tak pernah lepas dari objek di depannya.
Steve. Mantan rekan kerjanya itu tiba tiba menghubunginya setelah hampir dua tahun lost contacts dan mengajaknya untuk bertemu tanpa alasan yang jelas. Pria itu hanya bilang ada sesuatu yang harus ia bicarakan, hanya itu dan tanpa penjelasan lainnya.
Dan sekarang? Perekrutan? Setelah dua tahun berhenti dari pekerjaannya tiba-tiba ia kembali di rekrut? Yang benar saja.
"Waktu liburan mu sudah abis Alexa. Sekarang waktunya kau kembali." Ucap Steve saat tidak mendapat respon apapun dari lawan bicaranya.
"Sangat mendadak pastinya bukan hal yang baik bukan?"
Steve tersenyum kecut. Di teguk nya champange dengan sekali teguk.
"Kita kehilangan lima agent."
Alexa mengerutkan dahi tak mengerti.
"Mereka mengundurkan diri?"
Steve menggelengkan kepalanya sambil menatap kosong kearah gelas di tangannya.
"Tidak ada yang bisa benar-benar keluar dari pekerjaan ini, kau lebih tau hal itu bukan."
Alexa mengerutkan dahi tak mengerti.
"Lalu?"
Steve menghembuskan napas lelah "Mereka mati."
Alexa terdiam mencoba memahami semua situasi yang sedang terjadi sekarang. Tapi semuanya langsung berantakan saat Steve mengatakan kalimat terakhirnya. Mati? Tidak mungkin. Sebelumnya tidak pernah ada agen yang sampai kehilangan nyawa hanya sebuah misi kecil.
Kecil?
"Secret mission?"
Steve mengangkat bahunya acuh tak acuh.
"Who?" Tanya Alexa.
Steve meneguk champange terakhirnya lalu berdiri dari duduknya.
"Semua yang kau butuhkan ada di sana." Steve mengarahkan tatapannya pada berkas yang tadi ia berikan. Alexa menatap berkas itu dengan tatapan tertarik.
"Semuanya?"
"Everything you need." Steve tersenyum kecil lalu berdiri dari tempatnya.
"Semoga beruntung...."
"Agen Brown." Steve berjalan pergi meninggalkan Alexa di tengah keramaian orang orang yang sibuk menggerakkan tubuhnya kesan kemari.
Alexa mengambil berkas tersebut dan segera berjalan keluar dari dalam club. Ia butuh tempat yang tenang untuk membaca dokumen ini.
Tapi baru saja ia akan berjalan keluar dari dalam club sesuatu telah menabrak tubuhnya hingga dokumen yang ia pegang terjatuh.
Shit.
"Sorry." Ucap pria yang baru saja menabraknya.
Alexa melirik sekilas kearah pria di depannya. Tubuh yang menjulang tinggi dengan dua wanita yang menempel pada tubuhnya bagai parasit, pria itu cukup tampan, tapi sayangnya ia sedang tidak berniat menghabiskan malam dengan pria manapun malam ini.
"Perhatikan langkah anda tuan,"ucap Alexa tajam, lalu memungut beberapa lembar berkasnya yang terjatuh.
Tanpa mempedulikan pria di hadapannya Alexa berjalan keluar club dan memasuki mobilnya yang sudah terparkir manis di depan club.
"Akhirnya," Ucap Alexa menghela nafas gusar.
Dibukanya berkas yang sejak tadi ia pegang, Aexa membaca beberapa kata lalu mengerutkan dahi nya bingung, di bukanya lembaran lain yang berada di sana dan di bacanya lagi berulang ulang. Tapi hasil yang ia dapat sama.
Nothing.
"Everything you need."
Perkataan Steve tadi seolah kembali berputar di kepalanya dan menyisakan sebuah tanda tanya besar.
"Everything?" Teriak Alexa tak percaya.
"Are you kidding me?" Tanya Alexa pada dirinya sendiri.
Alexa melempar dokumen di tangannya ke belakang jok dan mulai mengendarai mobilnya membelah jalanan kota Florida yang cukup padat.
Ia harus mendatangi suatu tempat untuk meminta semua penjelasan ini. Berkas kosong? Yang benar saja!
To Be Continued
----------------------------Hai semuanya, terimakasih sudah membaca. Jangan lupa vote and comment. Semoga suka ya.
Chat? Add my Instagram: aurajuliana__
Thank you.
Salam, Penulis12
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death [Completed]
Romance[Completed] Highest Rank: #1 in action [22-06-2021] #2 in Bilionaire [18-06-2020] Follow terlebih dahulu untuk dapat informasi tentang cerita ini. 17+ "Jangan harap kau bisa kembali saat kau dengan sengaja memasuki kehidupan ku Alexa." ...