Alexa menghisap benda yang terselip di tangannya sambil menatap datar pria yang saat ini sedang sibuk mengobati luka di tangannya yang entah sejak kapan berada di sana, ia pasti melukai tangannya saat menghabisi para bajingan itu.
"Jangan lupa mengganti plester-nya." Steve menatap tangan Alexa sebelum beralih menatap wanita yang saat ini sedang mengangkat sebelah alisnya dengan senyum miring yang tercetak jelas di wajahnya.
"Apa?" Tanya Steve sambil merapihkan barang-barangnya.
Alexa menghembuskan asap rokok dengan mata terpejam, menikmati setiap sensi yang ia rasakan.
"Untuk beberapa saat aku tidak percaya kau adalah seorang agent." Ucap Alexa membuat Steve menghentikan aktifitasnya dan berbalik menatapnya.
"Kenapa? Kau tidak suka?" Steve berjalan kearahnya dengan tatapan tajamnya.
Alexa tersenyum, ia menghisap kembali benda di tangannya sebelum menjatuhkannya kelantai dan menginjaknya seolah benda itu ada serangga yang harus di ia habisi.
"Kau tampak seperti seorang pria yang mengkhawatirkan kekasihnya, Steve." Ucap Alexa, tangannya terangkat mengusap lembut rahang pria di depannya.
Alexa tersenyum sinis saat melihat Steve yang memejamkan matanya seolah menikmati setiap sentuhan yang ia berikan, mata itu terbuka menatap tajam dirinya. Aura gelap yang selalu Alexa suka kini tampak menyelimutinya, membuat sesuatu dalam dirinya bangun begitu saja.
Steve menarik Alexa mendekat, tangan pria itu melingkar di pinggangnya membuat jarak diantara keduanya kian menipis.
Satu kecupan kecil yang menyentuh lehernya membuat Alexa memejamkan matanya, untuk beberapa saat ia mulai menikmati semuanya.
"Kau memang kekasih ku Alexa, you are mine." Ucap Steve membuat iris mata biru laut itu kini kembali terbuka.
Alexa memutar bola matanya malas, di dorongnya Steve dengan kuat membuat pria yang tidak siap itu terdorong kebelakang, menatap Alexa dengan raut bertanya tanya.
Alexa berjalan dengan pelan kearah Steve, matanya yang menggelap seolah siap menghabisi apapun yang berada di depannya. Dengan cepat Alexa menarik kerah baju Steve membuatnya kini bisa menghirup aroma tubuh Steve dengan jelas.
Alexa memajukan wajahnya hingga tepat berada di samping telinganya, tangannya dengan leluasa melingkar di leher Steve membuat pria itu tersenyum miring.
Alexa mengecup leher Steve dan meninggalkan satu bekas gigitan di sana, senyum miring terukir di wajahnya saat ia bisa merasakan sesuatu di bawah sana yang mulai mengeras.
"Alexa.." Geraman tertahan yang di ikuti remasan kuat pada pantatnya.
"Steve." Bisik Alexa membuat pria itu bergumam tidak jelas.
"Apa kau pikir karena hubungan satu malam kau bisa menjadi kekasih ku?" Ucap Alexa dengan nada rendah.
Steve yang mendengar itu menghentikan aktifitasnya, ia baru berniat melepaskan pelukannya sebelum suara Alexa kembali terdengar di telinganya.
"Kau tidak lebih seperti sebuah tisu, sekali pakai dan buang." Bisik Alexa sambil tertawa kecil.
Alexa melepaskan pelukannya, menatap pria yang saat ini hanya terdiam membeku di tempatnya.
"Jadi, jangan terlalu berharap sayang." Ucap Alexa lalu berjalan keluar dari apartemen Steve, meninggalkan pria itu yang saat ini sedang mengepalkan tangannya dengan nafas memburu menahan sesuatu yang akan meledak dalam dirinya.
Alexa berjalan menuju mobilnya yang baru di perbaiki, ia menatap sekilas kearah jendela apartemen Steve sebelum berdecak sinis.
"Shit bastard!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death [Completed]
Romance[Completed] Highest Rank: #1 in action [22-06-2021] #2 in Bilionaire [18-06-2020] Follow terlebih dahulu untuk dapat informasi tentang cerita ini. 17+ "Jangan harap kau bisa kembali saat kau dengan sengaja memasuki kehidupan ku Alexa." ...