Alexa menatap kosong cangkir kopi di tangannya, keadaan kantin rumah sakit terlihat sangat sepi. Jam juga sudah menunjukan pukul lima pagi, dimana hanya ada beberapa orang penjaga kebersihan yang berlalu lalang. Bangku di depannya di tarik oleh seorang wanita dengan rambut hitam panjang.
Ambar tersenyum kecil sambil menaruh cangkir teh miliknya di atas meja, suasana keduanya terasa cukup canggung. Baik Alexa maupun Ambar keduanya tidak tahu harus memulai pembicaraan seperti apa, ia dan Ambar hanya pernah bertemu sekali dan itupun bukan sebuah pertemuan yang bisa di katakan baik.
"Apa kabar?" Ambar mengangkat wajahnya menatap Alexa, senyum kecil yang cukup tulus itu membuat Alexa merasa tidak enak bersikap dingin kepadanya. Bagaimana pun apa yang terjadi pada keduanya bukanlah sebuah hal yang mereka inginkan.
Alexa tersenyum tipis. "Aku baik, lama tidak bertemu."
Ambar tertawa kecil. Wanita itu menyesap sedikit teh nya.
Alexa menarik nafas dalam-dalam. "Aku minta maaf atas keadaan Steve, ia bisa seperti itu karena aku." Ucap Alexa dengan mata sendu.
Ambar menatap Alexa dengan wajah yang terlihat sedikit terkejut sebelum kembali mengaduk-aduk cangkir teh nya dengan senyum hambar.
"Aku tahu, itu tidak akan aneh. Kau sangat beruntung bisa memiliki Steve."
Alexa mengerutkan dahinya bingung. "Maaf?" Tanya Alexa tidak mengerti.
Ambar mengerjapkan matanya beberapa kali. "Kalian berdua sudah kembali bersama bukan?" Kini Ambar yang menatap Alexa dengan wajah bingung.
Alexa menggelengkan kepalanya. "Tidak, bukankah kau dan sudah bertunangan? Kalian masih bersama kan?"
Ambar terdiam untuk beberapa saat sebelum hanya ada gelengan kecil yang di berikan wanita itu sebagai jawabannya.
"Aku dan Steve tidak jadi bertunangan." Lirih Ambar membuat Alexa menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"Bagaimana mungkin? Bukankah waktu itu-" perkataan Alexa berhenti di tengah jalan saat melihat Ambar yang hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Aku dan Steve memang di jodohkan, tapi aku tahu Steve tidak pernah mencintai ku. Malam sebelum pertunangan kita Steve memilih memutuskan hubungan nya dengan ku. Dia bilang dia sangat mencintai mu."
Alexa menyandarkan pundak lemas. Apa mungkin malam yang di maksud adalah malam saat kepergian nya ke Prancis untuk meneruskan kuliahnya di sana.
"Pada malam itu juga Steve pergi mencari mu, tapi aku mendengar ternyata kau dan keluarga mu sudah pindah ke Prancis."
Ambara tersenyum miris. "Aku tidak tahu apakah aku harus merasa sedih karena melihat Steve yang kehilangan mu atau bahagia karena mungkin Steve akan berubah pikiran dan tetap menerima perjodohan ini."
Ambar menatap Alexa dengan tatapan terluka. "Tapi sayang, Steve lebih memilih untuk meneruskan pendidikan nya di luar kota dari pada menjalin hubungan dengan ku."
Alexa memejamkan matanya, ia mengingatkan jelas saat dimana Steve selalu mengatakan bahwa pria itu sengat mencintai nya. Tapi perasaan kecewanya hingga tidak bisa melihat semua itu, ia sangat menyesal karena saat di mana Alexa mengetahui kebenarannya ia sudah tidak bisa lagi membalas perasaan itu, karena kini hanya ada satu nama yang ada di hatinya.
Reymond Martin.
Sebesar apapun perasaan kecewa yang ia rasakan terhadap pria itu Alex tidak bisa memungkiri bahwa dirinya sangat mencintai pria itu melebihi apapun.
--------
Aurora menatap datar pada sosok wanita yang sedang berjalan ke arahnya dengan senyum licik yang selalu berhasil membuat seluruh mata yang melihatnya terjebak dalam pesonanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death [Completed]
Romance[Completed] Highest Rank: #1 in action [22-06-2021] #2 in Bilionaire [18-06-2020] Follow terlebih dahulu untuk dapat informasi tentang cerita ini. 17+ "Jangan harap kau bisa kembali saat kau dengan sengaja memasuki kehidupan ku Alexa." ...