The Angel Of Death [Completed]

Chapter 34: Wound and truth

You might be able to leave your past behind, but the past won't go away from you.

🎶Hailee SteinfeldEnd This (L.O.V.E.)
-----------

Apartemen, 06:00 PM

Alexa menatap kosong bayangan nya, tubuhnya kini sudah terbalut dress hitam selutut yang tampak sangat sopan. Rambutnya juga sudah tertata rapih dan sedikit polesan make up yang membuat penampilan terlihat sangat sempurna.

Sebentar lagi Reymond akan datang menjemput, di tangannya Alexa sudah memegang sebuah pistol dan kalung liontin yang di berikan Reymond padanya. Ia menatap kalung itu untuk beberapa saat sebelum kini tangannya terulur untuk memasangkan benda itu pada lehernya.

Pistol yang berada di tangannya ia simpan di balik dress hitamnya, sebuah pisau pun sudah berada di tas kecil yang akan ia bawa. Alexa mengetikkan beberapa pesan kepada Carrie untuk menghubungi Steve bila ia tidak menghubungi nya selama 24 jam. Sebenarnya tidak ada alasan ia harus melakukan semua ini, tapi entah kenapa ada rasa takut ketika ia sudah terlanjur menaruh hatinya kepada pria bermata tajam itu.

"Tidak akan terjadi apa-apa, tenang lah." Gumam Alexa

Matanya terpejam untuk beberapa saat, ketika ia mulai membuka matanya kembali tatapan yang langsung tertuju pada laptop nya yang berada di atas meja kerjanya. Ia bahkan lupa mengecek apakah Joy sudah membalas pesannya apa belum hanya karena wanita gila bernama Carrie yang tidak pernah membiarkan nya memiliki sedikit waktu.

Alexa bangkit dari duduknya, ia mengambil laptopnya dan memasukan beberapa digit angka untuk mengakses kembali percakapan nya dengan Joy kemarin. Alexa mengangkat sebelah alisnya saat menemukan satu pesan yang belum di buka dari Joy. Tangannya terarah membuka pesan tersebut, dahinya mengernyit bingung. Entah apa yang sedang di mainkan takdir pada hidupnya, Alexa menyadarkan tubuhnya pada sofa, ia menggeleng tak percaya. Bagaimana bisa semuanya seolah terhubung, sekuat apapun Alexa mencoba melupakan semua itu, masa lalu seolah tidak ingin meninggalkan nya.

Alexa memejamkan matanya saat beberapa memori di kepalanya kembali terulang bagai kaset rusak.

"Letakan senjata mu!"

"Aku bilang leta-shit!"

Dor

"Tidak! Aiden! Lepaskan aku!"

"Aiden!"

Alexa membuka matanya, kepala nya berdenyut kuat, nafasnya memburu dengan detak jantung yang mulai tak beraturan.

Alexa menutup wajahnya dengan kedua tangannya, bayangan kejadian dua tahun yang lalu kembali terulang di ingatan. Ia bahkan masih bisa mengingat dengan jelas wajah dan suara wanita itu. Dan siapa yang menyangka misinya kali ini kembali menyeret nya pada kejadian beberapa tahun yang lalu.