"Ya aku ingin melihatnya sekarang, baby." Reymond tersenyum iblis menatap wanita yang berada di bawah kekuasaannya.
Mata Alexa menyorot tajam. "Oh tentu, kau bisa melihatnya di dalam mimpi mu." Ucap nya kesal.
Tangan Reymond terangkat berniat mengelus lembut pipi Alexa, tapi belum sempat tangan itu berhasil menyentuhnya Alexa sudah menepis kasar tangan pria itu. Tapi bukannya merasa tersinggung Reymond justru menatapnya dengan penuh rasa tertarik seolah dirinya ini adalah sebuah barang langka.
"Aku tidak pernah menerima penolakan." Ucapnya dengan nada rendah.
Alexa mengangkat sebelah alisnya tertarik. "Oh ya, kalau begitu sebuah kebanggaan menjadi wanita pertama yang menolak mu." Ucap Alexa mengejek.
Reymond terkekeh kecil. "Apa kau tahu, aku bisa saja meniduri mu saat ini. Tapi aku tidak akan lakukan itu."
Alexa bertepuk tangan kecil, dengan wajah seolah terkagum kagum. "Wah benarkan? Apa kau takut aku benar-benar membunuh mu." Tangan Alexa sudah bergerak berusaha menggapai pisau lipat yang terselip di balik gaunnya.
Reymond menggeleng kecil. "Bukan."
"Tapi aku akan membawa mu ke atas ranjang ku saat kau sendiri yang memintanya."
Tangan Alexa terhenti, ia menatap pria di depannya dengan tatapan menilai. Senyum miring terukir di wajahnya menampakan kesan seksi di setiap mata yang melihatnya.
Tangan kanan yang semula berniat mengambil pisau kini telah terkalung di leher Reymond. "Benarkah?" Tanya Alexa dengan nada yang di buat-buat.
Wajah datar Reymond menatap wanita di bawahnya, ia tersenyum kecil saat menyadari bahwa Alexa adalah tipe wanita penggoda yang akan membuang mangsanya begitu saja saat ia telah berhasil memegang kendali.
"Apa kau sangat menyukainya?"
Alexa mengangkat sebelah alisnya. "Apa?"
Reymond mengelus lembut pipi Alexa dengan tangannya, tidak ada penolakan kali ini membuatnya bisa menyusuri setiap jengkal wajah wanita itu.
"Menggoda pria, apa kau sangat menyukainya?"
Alexa menggigit bibirnya membuat pandangan Reymond langsung jatuh begitu saja pada bibir ranum itu. "Mungkin? Itu bagai sebuah kesenangan bagi ku." Jawab Alexa, tangannya yang kini telah turun menyusuri dada bidang pria di depannya.
Alexa tertawa kecil saat menyadari bahwa Reymond telah berada dalam genggamannya, wajah tegang dan tatapannya yang mulai menggelap membuat Alexa tahu akan itu. Tidak ada satupun yang bisa lepas darinya, tidak ada.
"Kau seharusnya tidak menggigit bibir mu." Ucap Reymond dengan nada rendah yang terdengar merdu di telinganya.
Alexa menatap iris mata itu dengan tenangnya, dirinya benar-benar menikmati setiap momen yang ia lakukan kepadanya.
"Kenapa?"
Reymond mendekatkan wajahnya membuat hidung keduanya bersentuhan, Alexa meremas seprei kasurnya saat hembusan nafas itu menerpa wajahnya dengan begitu lembut.
"Karena rasanya aku tidak bisa menepati perkataan ku."
Alexa mengerutkan dahi bingung. Tapi baru saja ia akan kembali membuka mulut, sebuah benda kenyal dan hangat menyentuh bibirnya hanya dalam hitungan detik. Mata Alexa membulat penuh, rasanya ia ingin sekali mendorong pria itu dari atas tubuhnya. Tapi entah kenapa ia merasa seluruh tubuhnya terasa lemas begitu saja, tatapan mata itu membuatnya tidak bisa memikirkan apapun.
Untuk pertama kalinya ia bisa merasakan jantungnya berdebar saat berciuman dengan pria, tidak ada yang bisa ia lakukan saat Reymond mulai memperdalam ciuman itu. Bahkan Alexa masih terdiam saat tangan kekar itu menyentuh tubuhnya dari segala sisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death [Completed]
Romance[Completed] Highest Rank: #1 in action [22-06-2021] #2 in Bilionaire [18-06-2020] Follow terlebih dahulu untuk dapat informasi tentang cerita ini. 17+ "Jangan harap kau bisa kembali saat kau dengan sengaja memasuki kehidupan ku Alexa." ...