Chapter 40: Anxious

564 54 11
                                    

Reira membuka matanya lebar-lebar, uang berjumlah banyak masuk ke rekening Kalandra hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reira membuka matanya lebar-lebar, uang berjumlah banyak masuk ke rekening Kalandra hari ini. Perempuan itu melihatnya dengan seksama, sambil menahan napas, takut ketahuan kalau dia mencuri lihat dari belakang lelaki itu. Tapi sifat jahilnya yang tidak bisa dikontrol membuat dia berbisik di telinga lelaki yang sudah menjadi 'anjing' penjaganya sejak dua bulan setengah lalu.

"Waduh, duit tuh bos."

Kalandra? tentu saja dia tersentak. Makian keluar dari bibirnya. "Anjing!"

Berkat ulah Reira, Kalandra menekuk wajahnya. Lelaki itu mencibir beberapa kali, dalam gumam kecil yang tak Reira pedulikan. "Duit dari sisi mana? neraka kanan apa neraka kiri?" tanya Reira sambil memainkan jemari lentiknya itu.

"Sepupu lo."

Reira menyandarkan tubuhnya ke pintu yang tertutup, setengah mengernyit, ia memiringkan kepala. "Oh? buat?"

"Lo bilang...." Kalandra menggantung kalimatnya sejenak, melihat wajah Reira yang penasaran, ada baiknya ia mengerjai perempuan itu balik. Kini, lelaki yang sedang duduk di ruang tengah lantai atas mematikan ponsel dan memejamkan mata.

Reira jelas mengamuk. "Gue bilang apa, setan?" tangannya mengguncang Kalandra. "Kalandra!"

"Lo bilang kalo lo mau di sisi keluarga lo, ya kan? berarti meskipun itu ibu Yonaviar, lo tetep menilai dia salah, kan?"

"Perasaan gue bilang kalo gue milih se kubu dengan Kak Sean deh."

"Ya kan... Sean keluarga lo?"

"Iya, tapi..." Reira duduk di samping Kalandra. "Nggak satu keluarga gue bela juga." Kini matanya semakin melebar. "Sekarang, jelasin itu uang apa?"

"Uang yang bakalan gue kirim ke Nyonya Agnes." Kalandra menoleh. "Sebagai ganti uang yang masuk ke rekening gue waktu perjanjian kontrak. Mau gue balikin semuanya."

Reira yang tadinya mencondongkan tubuh, kini memberengut. "Lah? emang uang segitu banyak lo pake buat apa?" tanyanya penasaran.

Kalandra meraih kunci mobil dan menekan alarmnya. "Buat beli itu."

"Brengsek!" Reira berteriak. "Jadi itu mobil, uang haram?"

Kepala Reira mendapat satu toyoran akibat mulutnya yang tak bisa mengayak itu. "Bapak kau haram."

"Kenapa uangnya langsung dibuat foya-foya, beli mobil sih?"

Kalandra menghembuskan napas kasar. Di liriknya Reira dengan pandangan sebal. "Eh mikir, mobilisasi gue beli semua kebutuhan lo gimana? Vila ini jauh dari pusat kota, bodoh!" amuk Kalandra membuat Reira meringis.

"Santai kek." Reira mendengus. "Ngomongin soal mobilisasi, ke restoran burger yang waktu itu yuk!"

"Nggak, lo pasti mau cari gara-gara sama mantan gue, kan?" Kalandra memang ahlinya berburuk sangka. "Nggak."

Reversed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang