Chapter 48: See it Coming

653 71 22
                                    

"39 ribu personel gabungan dikerahkan untuk aksi massa Bulan depan dengan tiga kategori tuntutan, satu, usut tuntas keluarga kaya bermasalah, dua, aksi tolak Undang-undang kenaikan pajak dan tiga, rombak pemerintahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"39 ribu personel gabungan dikerahkan untuk aksi massa Bulan depan dengan tiga kategori tuntutan, satu, usut tuntas keluarga kaya bermasalah, dua, aksi tolak Undang-undang kenaikan pajak dan tiga, rombak pemerintahan. Ini kalau menurut saya kurang efisien ya."

Richard, sang presiden menutup pulpennya dan mengulum senyum. Di kursi ruang rapat, ia terkesan santai dengan pakaian olahraga selepas golf rutin yang dilakukannya di padang golf terluas seantero Kamandaka Timur. Rapat dadakan akibat desakan dari beberapa menteri membuatnya sedikit kesal karena harus meninggalkan olahraga yang disenanginya hanya karena para menteri yang bekerja untuknya justru ketakutan sendiri dengan massa.

"Kan saya sudah bilang, dengan alutista memadai, nggak perlu takut sama massa yang nggak seberapa. Demo ini... hanya di kota besar. Di media sosial, aksi demo nggak se-trending demo pertama, jadi apa yang perlu ditakutkan?" menyeruput kopi sambil memegang cerutu, lelaki tua itu tertawa. "Kita punya keadaan yang nggak darurat-darurat amat. Warga yang turun ke jalanan ya biarkan saja, tuntutan begitu kan cuma angin lalu, nanti juga reda sendiri. Saya jamin, ini nggak akan sebesar demo pertama. Kalian ini malah justru membesar-besarkan masalah. Membuat kaum elite kita merasa ketakutan hingga harus request sana-sini meminta pengamanan dan merepotkan."

Sean dan Rizky adalah dua menteri yang saling bertegur pandang, mendengar pernyataan yang kesannya begitu menyepelekan.

"Pak Richard, kita belum tahu akan sebesar apa dampak dari demo itu, pada demo gelombang pertama, pada beberapa titik kerusakan parah terjadi, mereka seanarki dan segila itu merusak berbagai hal. Lebih baik disiapkan dengan baik payung pengamanannya, kan?"

Richard tertawa keras. "Titik yang mana yang dirusak berat?" ia menatap tajam Sean, si menteri sosial hasil titipan keluarganya. Mau belagak si Sean itu rupanya, "Mungkin yang dimaksud, sebelah selatan gedung pusat partai anda, ya?" cibir Richard. "Partai saya nggak bermasalah, nggak ada yang dirusak."

"Sekolah dan sarana umum dirusak, Pak," ujar Landin, si menteri Polhukam yang usianya lima belas tahun lebih tua dari Sean.

"Sebagai manusia yang menghitung seberapa parahnya kerusakan dan mencoba menggelontorkan dana yang tidak sedikit, kerusakan di Kota Kamandaka sendiri sudah memakan tujuh persen anggaran pendapatan negara kita tahun ini, Pak Richard."

"Ya Tuhan, Jen! tujuh persen dari pendapatan negara itu nggak banyak. Masih banyakan uang yang dikorupsi Betty." Richard membawa nama menteri sosial yang lalu, sebelum digantikan oleh Sean. "Nah ini, kalau puluhan ribu pasukan dikerahkan untuk pengamanan, menggaji mereka saja sudah terlalu banyak, ditambah menambal kerusakan yang memang akan terjadi juga.Mau menambah jumlah pasukan, nggak akan berpengaruh banyak. Lagian, yang mereka tuju nggak semua hal kok, ada beberapa titik nggak jadi masalah. Lihat sekolah negeri, kan? lihat rumah sakit, lihat gedung apartemen biasa, lihat rumah penduduk? aman tentram. Nggak ada tuh kerusakan yang berarti."

Sean setengah menggeram, bagaimana mungkin presiden negerinya ini begitu bigot dan susah sekali menerima masukan? untuk mengerahkan 39 ribu personel itu justru sangat amat kurang. Massa memang tak begitu koar-koar di sosial media, tapi perhitungan yang ia dan beberapa menteri lain kemarin totalnya mencapai lebih dari  sepuluh juta manusia yang akan turun ke jalanan termasuk mahasiswa dan rakyat sipil yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Ini berarti lebih dari lima belas persen penduduk negerinya yang akan turun langsung berdemo dan usia mereka adalah usia produktif dimana mampu melakukan hal-hal anarki.

Reversed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang