Chapter 50: Running in Chaos

751 72 14
                                    

Presiden mungkin benar, demo kali ini berjalan lancar dan tanpa banyak kerusuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Presiden mungkin benar, demo kali ini berjalan lancar dan tanpa banyak kerusuhan. Meski tindakan preventif dilakukan seperti meliburkan sekolah dan perusahaan, pusat ekonomi dan industri seperti pabrik juga kegiatannya dikurangi karena takut terjadi hal-hal yang kurang menguntungkan sewaktu-waktu. Pak Richard, sekalu presiden juga sanggup menenangkan para keluarga kaya yang namanya cukup dibenci berbagai kalangan untuk tetap tenang menghadapi demo yang memang bertambah jumlah massanya tapi diperkirakan tak akan ribut karena provokator-provokator dari demo jilid I sudah ditangkap.

Berkat ketenangan yang ditimbulkan oleh ucapan manis seorang Richard, keluarga kaya itu tak ada yang kabur ke luar negeri, tapi sebagian dari mereka tentu saja berada di balik pagar tinggi rumah besar mereka, dalam rangka menjaga harta benda, termasuk keluarga Brahmasta.

Menteri menteri yang menyusun kabinet diperintahkan untuk tetap standby di istana negara.  sewaktu-waktu, jika hal yang tidak diinginkan terjadi, urusan koordinasi dapat terlaksana dengan baik.

Dan disinilah Sean terjebak, di gedung rapat istana negara di tengah lautan massa di luar sana berunjuk rasa, menyalurkan aspirasi mereka sebagai rakyat. Para dewan juga sama, mereka di gedung kerakyatan tujuh kilo meter dari tempatnya, juga sedang mengkaji berbagai tuntutan yang masyarakat inginkan.

Beberapa tuntutan tak boleh dikabulkan. Mengorek busuknya pemerintah sama dengan mengorek busuknya beberapa keluarga kaya. Kaum elite tentu tak setuju dengan tuntutan aneh seperti penegakan transparansi keuangan mereka. Tapi Sean tak peduli dengan keluarga lain, yang penting dia telah memiliki bukti untuk menyeret keluarganya sendiri untuk turun, urusan keluarga lain, bukan tanggung jawab Sean.

Dokumen hitam itu sudah diserahkan kepada kejaksaan, Sean juga telah memberikan copy-nya kepada Agnes selaku kaum oposisi dan pembangkang yang tentunya bisa mereka pergunakan setelah demo hari ini selesai, bila nanti, kejaksaan dan kepolisian tak menindaklanjuti kasusnya karena takut, ketika mereka tak lagi mampu untuk menangkap yang semestinya salah, maka Sean serahkan sepenuhnya tugas itu pada kaum yang memang menginginkan keluarganya jatuh.

Jika satu keinginan rakyat terpenuhi dan mereka bisa merasa puas, Sean yakin beberapa keinginan lain akan menyusul untuk tercapai. Dalam mewujudkan pemerintahan bersih, memang perlu adanya gerakan begini. Sean pikir, rakyat negerinya kini sedang mencontoh demo di Korea Selatan beberapa tahun lalu, dimana rakyat bersatu untuk mewujudkan keinginannya.

Meski raga Sean di dalam ruangan ini, menonton live report yang terjadi di setiap aksi seluruh negeri, memantau masyarakat, tapi pikirannya melayang jauh ke Vila Reira, tempat dimana istri dan anak-anaknya mengungsi dan melipir dari pusat kota. Dara sedang hamil tua, dan kondisi yang buruk ini membuatnya begitu khawatir, apalagi dari minggu kemarin sudah masuk masa prediksi kelahiran buah hati mereka. Di Vila sekarang ada Gama dan Kalandra beserta seluruh pembantu rumah tangga mereka. Lokasi Vila Reira berada di daerah perbukitan yang banyak kebun teh milik masyarakat, dan Sean berharap tak dapat dijangkau barisan pembenci keluarganya itu.

Reversed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang