Jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 dan Adhara sudah rapih. Ia sedang menunggu kedatangan Sagara yang belum juga terlihat.
Sementara Nakula, Janu dan Cita sudah datang saat jam menunjukkan pukul 8. Mereka semua sudah sangat tidak sabar untuk pergi liburan ke pantai bersama.
"Adhara ini sarapan dulu, kamu belum makan sayang." Resya berjalan mendekati Adhara yang tengah duduk diatas koper milik Cita.
Cita entah kenapa membawa banyak sekali barang sampai menggunakan koper. Sementara Adhara dan yang lainnya hanya satu buah ransel saja.
Mereka semua menunggu di teras depan kediaman Dana.
"Makasih Ma," balas Adhara sambil menerima piring berisi roti isi telur, kornet dan keju buatan sang Mama.
"Cowok lu kemana si Dhar?" Tanya Cita yang sudah merasa bosan.
"Wudah jhwalan." Adhara menjawab dengan mulut yang terisi penuh.
"Di kunyah dulu Dhar," sahut sang Papa dari bangku yang tersedia di teras sambil membelai kepala Adhina yang sedari tadi diam. Seperti nya masih mengantuk.
"Yaudah Mama sama Papa duluan ya? Mau ke pasar, udah lama gak jalan ke pasar bareng," pamit Resya.
"Yaudah semuanya Om sama Tante pamit pergi duluan ,ya. Kalian hati-hati. Ares nanti gerbang sama pintu rumah kunci aja , ya. Papa bawa kunci cadangan." Ares yang diberikan titah pun mengangguk patuh.
"Dadah Om, Tante. Selamat pacaran," ujar Janu.
"Bisa aja kamu, yaudah dadah kalian!" Ujar Resya.
Sepeninggal Resya dan Dana tak lama kemudian Sagara datang. Cowok itu turun dari mobilnya lalu berjalan dengan santai menghampiri Adhara.
"Pagi bi," ujar Sagara dengan senyum merekah.
"Lama." Itu kata yang keluar dari mulut Adhara.
"Belum jam sembilan juga kok, kenapa sih? Kangen ya?" Ucapnya.
"10 menit lagi jam 9."
"Yaudah iya deh maaf," balas Sagara.
"Masukin langsung aja barang-barang lu pada ke mobil. Antara mobil gua atau Janu," ucap Sagara.
Semua pun mulai memasuki barang masing-masing. Cita kemudian menghampiri Adhara dan Sagara.
"Koper gua Dhar, minggir."
Adhara lalu bangkit dan membiarkan Cita mengambil kopernya.
"Cita udah kayak mau liburan ke luar negeri pake koper," komentar Sagara.
"Emang aneh dia yang. Lu udah sarapan belum?" Tanya Adhara pada sang kekasih.
"Gua denger ye! Dasar pasangan!" Sahut Cita yang dibalas tawa oleh Sagara.
"Kamu udah sarapan?" Tanya Adhara mengulang pertanyaan nya.
Sagara pun menoleh ke arah Adhara setelah tadi sibuk memperhatikan teman-teman nya.
"Hah? Apa bi?"
"Budek anjing!" Sagara tertawa melihat Adhara yang kesal.
"Ih jangan marah, aku serius gak denger."
"Udah sarapan?"
"Belum," balas Sagara.
"Nih, mangap!" Perintah Adhara , kemudian cowok itu menurut. Lalu Adhara pun memasukkan roti ke dalam mulut sang kekasih.
Hal itu pun dilihat oleh Adhina. Gadis itu dari kemarin benar-benar jengah.
"Eh pasangan! Ayo cepet!" Teriak Janu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Sagara, Adhara, dan Adhina [COMPLETE]
Teen FictionIni kisah Adhara yang memiliki kakak dan juga adik. Punya saudara kembar yang akrab denganmu adalah idaman semua orang. Namun ini Adhara dan Adhina yang entah mengapa seperti berjarak padahal keduanya adalah seorang saudara kembar. Sosok kakak yang...