#52 Balasan Dendam

635 65 4
                                    

Erlang berlari dengan kencang memasuki fakultas bertuliskan Ekonomi dan Bisnis yang terlihat cukup ramai.

Tadi dia sedang berjalan menuju gedung muai thai namun malah melihat kejadian dimana Adhara dibawa masuk ke dalam mobil asing berkaca gelap oleh seorang pria bertubuh besar. Entah kenapa sialnya mobil itu bisa bebas berkeliaran diarea kampus, padahal setau Erlang siapapun yang masuk itu tidak bisa sembarang.

"Cita!" Teriak Erlang membuat gadis yang sedang menyesap minumnya itu tersedak.

"Erlang babi!! Bisa gak sih santai aja manggilnya," omel Cita.

"Adhara."

Cita yang mendengar ucapan Erlang pun menyeritkan dahinya bingung.

"Adhara? Oh di toilet, nanti dia kesini. Duduk Lang, pesen apa gitu sarapan dulu. Udah mau latihan muai Thai aja lu."

"Bukan anjing."

"Anjir malah dikatain! Ngapa sih emang?" Tanya Cita penasaran.

"Adhara diculik."

Ucapan Erlang membuat Cita terdiam. Gadis itu lalu tertawa.

"Lu nge prank gua ya? Bercanda aja lu Lang yaelah.. yakali Adhara diculik, itu bocah kan bisa bela diri , gak mungkin lah." Cita berucap dengan santainya sambil menyesap kembali jus melon pesanan dia.

Erlang yang geram pun duduk dihadapan Cita dan menangkup pipi gadis itu untuk menatapnya.

"Gua serius. Adhara diculik, gua liat sendiri."

Ucapan Erlang dan apa yang cowok itu lakukan padanya membuat Cita tiba-tiba saja merasakan ada sesuatu yang aneh menjalar dihatinya. Ia tiba-tiba gugup setengah mati.

"E-..eh serius? Adhara diculik?" Tanya Cita lagi guna memastikan yang diangguki Erlang.

"Kita harus kasih tau Sagara!" Ucap Cita lalu langsung menarik Erlang pergi menemui Sagara.

Beberapa tempat mereka telusuri, sampai akhirnya keduanya melihat Sagara sedang berjalan keluar bersama teman-temannya dari ruang perpustakaan.

"Kak Sagara!" Panggil Cita.

Sagara yang melihat dua orang berlari dengan wajah panik ke arahnya pun segera memberhentikan langkahnya. Begitupun dengan Janu dan Nakula.

"Ada apa nih? Widihhh gandengan baru nih Cit," ledek Janu.

"Kapan jadian?" Tanya Nakula penasaran.

"Pala lo jadian. Gua sama Erlang mau ngasih tau, kalau Adhara diculik."

"Lo gak usah bercanda Cit! Gak lucu!" Balas Sagara dengan tegas.

"Adhara Bener diculik. Gua liat dia dimasukin mobil sama cowok berbadan besar tadi." Penjelasan Erlang membuat Sagara mendadak panik.

"Lo liat dimana?" Tanya Nakula dengan panik.

"Deket gedung muai Thai."

"Kita kesana." Sagara berucap final.

Mereka semua pun pergi menuju tempat kejadian dimana terakhir Adhara terlihat. Cita membawa mobilnya sendiri bersama dengan Erlang. Sementara Sagar bersama Nakula dan Janu.

Sesampainya disana, yang mereka temukan hanya ponsel milik Adhara yang terjatuh.

"Adhara, lo dimana..." Ujar Cita sambil mengigit kuku-kuku nya. Gadis itu benar-benar takut sahabatnya kenapa-kenapa.

Ia tidak pernah bisa membayangkan sesuatu yang buruk terjadi pada Adhara.

"Arghh setan!" Umpat Sagara.

Antara Sagara, Adhara, dan Adhina [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang