1. Awal

1.5K 127 8
                                        

Perjuanganku sudah dimulai.

•••

Ting

Pak Manager
Rez, nanti Senin Dahsyat ya

Senyum Anrez langsung terukir saat membaca pesan dari manager-nya. Itu artinya, ia akan bertemu lagi dengan idolanya, Tiara Andini.

"Ah, pengen cepet Senin gue," gumam Anrez yang tengah berbahagia itu.

•••

"Hai, Titii," sapa Nuca sembari merentangkan kedua tangannya mengisyaratkan untuk berpelukan.

"Hai, Nucc. Kangen bangeettt," balas Tiara menghambur ke pelukan Nuca, pelukan yang selalu menjadi tempat ternyamannya.

Nuca tersenyum melihat Tiara yang sangat manja kepadanya. "Duduk dulu," seru Nuca sambil menarik tangan gadis itu untuk duduk.

"Gimana di Solo? Mama Papa sehat? Adik-adik kamu? Mba Putri? Mas Axel mana?" cerocos Tiara terlihat gemas di mata Nuca.

Nuca mencubit hidung Tiara pelan sambil tersenyum. "Satu-satu nanyanya dong, cantik."

Tiara terkekeh. "Mama Papa sehat, Nucaa?"

"Sehat, alhamdulillah."

"Adik-adik kamu sama Mba Putri sehat juga, 'kan?" tanya Tiara lagi.

"Mereka sehat juga."

"Mas Axel mana? Katanya ikut ke Jakarta sama kamu," kata Tiara sambil mencari keberadaan Axel.

"Mas Axel tadi beli minuman dulu, Ti," jawab Nuca dengan tangannya terulur mengacak rambut Tiara.

"Iihhh, kenapa diacak-acak?" protes Tiara.

Nuca menyengir. "Lucu."

"Oy."

Tiara dan Nuca spontan menoleh ke arah sumber suara, ternyata itu Axel. Tiara tersenyum melihat sosok kakak dari Nuca sudah berada di depannya.

"Hai, Mas Axel. Apa kabar?" sapa Tiara sembari menyalami tangan Axel.

"Baik, Ti. Kamu apa kabar? Sibuk, ya, sekarang."

"Baik, Mas. Lumayan lah, ya, alhamdulillah," balas Tiara dengan senyumnya.

"Ya udah, makan dulu, yuk. Mas laper," ajak Axel dibalas anggukan oleh Tiara dan Nuca.

"Oh iya, Ti. Aku ada projek single duet nih," ujar Nuca dengan tangannya yang menggenggam tangan Tiara.

"Oh, ya? Sama siapa?"

"Mahalini."

Tiara tersenyum lebar. "Waahh, pasti bagus, Nucc. Semangat, ya!"

Nuca mengelus puncak kepala Tiara lembut. "Makasih, cantik."

•••

Hari Senin pun tiba, hari yang ditunggu-tunggu oleh Anrez. Sekarang laki-laki itu sedang bersiap-siap untuk berangkat ke gedung RCTI.

Rasa Ini ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang